Belajar dari Jessica Radcliffe 'Orca', Kenapa Killer Whale Menyerang Manusia?

Traveling

Senin, 11 Agustus 2025 | 19:28 WIB
Belajar dari Jessica Radcliffe 'Orca', Kenapa Killer Whale Menyerang Manusia?
Lumba-lumba Orca atau Killer Whale. (Pexels/Holger Wulschlaeger)

Dunia sedang dihebohkan dengan berita tentang sosok bernama Jessica Radcliffe meninggal usai dimakan hidup-hidup oleh lumba-lumba orca atau killer whale yang dilatihnya saat penampilan.

rb-1

Walau viral, namun diyakini bahwa berita ini hanya hoaks belaka dan video-video yang beredar di media sosial adalah hasil stitch atau buatan AI.

Meski begitu, kasus manusia dimakan atau dibunuh oleh orca memang pernah terjadi di dunia nyata. Namun, bukan di alam bebas atau lautan, melainkan di penangkaran.

Baca Juga: Fakta di Balik Viral Jessica Radcliffe, Pelatih Orca yang Dikabarkan Tewas Dimakan Lumba Lumba

rb-3

Mengutip The Guardian, Senin (11/8/2025), walau killer whale atau orca dikenal sebagai predator puncak lautan, namun kasus mereka menyerang manusia di alam liar nyaris tidak pernah terjadi.

Di habitat aslinya, orca memiliki wilayah jelajah yang luas dan pola makan yang sangat spesifik. Mereka hanya berburu mangsa yang dikenali, sehingga manusia tidak termasuk dalam daftar buruannya.

Baca Juga: Heboh Video Jessica Radcliffe Dikabarkan Tewas Dimakan Lumba-lumba, Ini Faktanya

Interaksi orca liar dengan manusia umumnya bersifat damai atau sekadar rasa ingin tahu. Beberapa laporan bahkan menyebut orca membantu manusia yang tersesat di laut.

Namun, kondisi berbeda terjadi di penangkaran. Lingkungan yang sempit dan jauh dari habitat alami membuat orca mengalami stres kronis.

Lumba-lumba Killer Whale atau Orca di penangkaran. (Pexels)Lumba-lumba Killer Whale atau Orca di penangkaran. (Pexels)

Di alam liar, orca bisa berenang hingga 100 mil per hari dan berburu berjam-jam. Di penangkaran, mereka hidup di kolam yang ukurannya sangat kecil dibandingkan lautan luas.

Selain itu, struktur sosial orca di penangkaran seringkali terganggu. Mereka dipisahkan dari pod asli dan dipaksa tinggal bersama orca dari kelompok berbeda yang tidak memiliki bahasa atau budaya sama.

Kondisi ini dapat memicu ketegangan dan perilaku agresif. Bagi orca yang sangat sosial, kehilangan ikatan keluarga merupakan tekanan emosional yang berat.

Lumba-lumba Killer Whale atau Orca di penangkaran. (Pexels)Lumba-lumba Killer Whale atau Orca di penangkaran. (Pexels)

Kebosanan juga menjadi faktor penting. Tanpa tantangan berburu, orca hanya mengulang trik pertunjukan dan menerima makanan secara pasif.

Kedekatan fisik dengan pelatih meningkatkan risiko insiden. Jika orca merasa terganggu, terancam, atau frustrasi, ledakan agresi bisa terjadi secara tiba-tiba.

Para ahli menilai, serangan orca di penangkaran bukan semata-mata “keganasan alami”, melainkan hasil dari tekanan psikologis yang menumpuk.

Solusi yang direkomendasikan adalah mengakhiri praktik penahanan atau penangkaran orca demi menghindari risiko bagi manusia dan kesejahteraan hewan tersebut.

Tag Orca Killer Whale Lumba Lumba Fakta Killer Whale Hewan Predator

Terkini