Benarkan Kurang Vitamin D Tingkatkan Risiko Patah Tulang?

FTNews – Vitamin D atau kalsiferol merupakan satu mikronutrien memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Nutrisi ini bisa didapatkan dari suplemen, konsumsi makanan, dan paparan sinar matahari. Pakar menyebut, kurang vitamin D ternyata meningkatkan risiko patah tulang.

“Sendi dapat melemah dan Anda lebih berisiko mengalami patah tulang karena stres,” ujar Pakar kesehatan Dr Naomi Newman-Beinart, dikutip Express.

Kalsiferol pada dasarnya diproduksi oleh tubuh, melalui paparan sinar matahari pagi. Meski demikian, kalsiferol bisa didapatkan dari mengonsumi makanan tertentu, seperti ikan salmon, sarden, telur, daging merah, dan produk olahan susu.

Tidak hanya pada produk hewani, kalsiferol juga bisa didapatkan dari buah, antara lain pisang, alpukat, jambu biji, pepaya, dan jeruk.

Dalam hal ini patah tulang akibat kurang vitamin D serius disebabkan faktur stres, yaitu retakan kecil pada tulang. Kurang nutrisi ini membuat kalsium dalam tubuh berkurang dan membuat tulang cepat keropos. Ketika tulang keropos, biasanya menimbulkan gejala nyeri tulang dan perubahan postur tubuh.

“kurang vitamin D dapat menyebabkan tulang menjadi lunak dan lemah sehingga dapat menyebabkan kelainan bentuk.” ujar Dokter Ross Perry, dokter umum dan direktur medis klinik kulit Cosmedics.

Kurang Vitamin D
Ilustrasi mual. Foto: Express

Kelebihan Vitamin D

Meski kurang vitamin D dapat menimbulkan masalah pada tulang, mengomsumi terlalu banyak juga tidak baik. “Mengonsumsi terlalu banyak vitamin D sebagai suplemen dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan penumpukan kalsium di tubuh yang dapat melemahkan tulang, merusak jantung dan ginjal,” jelas Dr Perry.

Adapun jumlah maksimal dalam mengonsumsi kalsiferol adalah 100 mikrogram dalam sehari. Bila konsumsi suplemen hanya butuh 10 mikrogram. “Ini berlaku untuk orang dewasa, termasuk wanita hamil dan menyusui, lansia, dan anak-anak berusia 11 hingga 17 tahun,” kata Dr Perry.

BACA JUGA:   Tidak Selalu Buruk, Menonton Film Horor Punya Dampak Positif

Untuk anak-anak berusia 1-10 tahun tidak boleh melebihi 50 mikrogram, sedangkan untuk bayi tidak lebih dari 25 mikrogram. “Kadar sangat tinggi dalam darah Anda dapat menyebabkan mual, muntah, kelemahan otot, kebingungan, nyeri, kehilangan nafsu makan, dehidrasi, buang air kecil dan haus berlebihan, serta batu ginjal,” tegasnya.

Bahkan, Kadar kalsiferol yang terlalu tinggi dapat menyebabkan gagal ginjal, detak jantung tidak teratur, dan bahkan kematian. Sama bahayanya dengan kurang Vitamin D.

Artikel Terkait