FTNews – Viral di media sosial memperlihatkan dua kelompok organisasi masyarakat (Ormas) terlibat aksi bentrok di sebuah warung makan seafood dan nasi uduk. Peristiwa ini terjadi di pertigaan Hj Gopli, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan.
Aksi ini diunggah dalam akun media sosial Instagram @kabarbintaro, pada Senin (22/7) malam. Terlihat sejumlah pria berkelompok tengah berkumpul didepan warung makan. Kemudian terjadi adu mulut akibat sebuah permasalahan antar kedua kelompok.
Tampak akibat kejadian ini juga menimbulkan kemacetan lalu lintas disekitar tempat kejadian perkara (TKP). Tak lama setelahnya keributan ini berhasil dilerai oleh petugas kepolisian setempat. Kelompok Ormas yang terlibat dalam perselisihan ini satu per satu meninggalkan lokasi menggunakan sepeda motor.
Terkait peristiwa ini, Kapolsek Pondok Aren, Kompol Bambang Askar Sodiq membenarkan adanya insiden perselisihan antar kelompok ormas. Pemicu terjadinya keributan ini dikarenakan adanya permasalahan pungutan liar (pungli).
“Permasalahan pungli di warkop sama di warung sambel setan daerah Gopli. Semua sudah kita selesaikan,” kata Bambang, kepada wartawan, pada Selasa (23/7).
Lebih lanjut Bambang mengungkapkan dalam permasalahan ini telah dilakukan upaya pencegahan dengan memediasi ke arah perdamaian. Bambang meminta masyarakat untuk mewujudkan Pondok Aren sebagai rumah bersama yang aman dan nyaman. Tentunya dibutuhkan sinergi dalam harmonisasi dari semua pihak.
“Mengalah bukan berarti kalah. Semua untuk kemaslahatan umat. Intinya konsep kami 3 pilar Pondok Aren (saya Kapolsek, Camat dan pak Danramil) mengedepankan upaya pencegahan dan memediasi setiap permasalahan sehingga tidak berujung balas dendam,” jelasnya.
Berdasarkan foto yang diterima FTNews, perwakilan kedua kelompok yang terlibat cekcok, telah menyelesaikan permasalahan di Polsek Pondok Aren. Satu orang pria terlihat mengenakan kaos berwarna hitam dan satu lainnya mengenakan kemeja lengan panjang berwarna biru.
Keduanya tampak menulis surat pernyataan diatas lembaran kertas berwarna putih dan setelahnya ditandatangani untuk perjanjian. Setelahnya dua orang pria itu terlihat berpelukan yang memberikan simbol telah sepakat untuk berdamai dalam permasalahan yang terjadi.
