Bersama Jepang, Indonesia Kembangkan Hidrogen dan Amonia

FTNews – Indonesia saat ini sedang mengikuti peta jalan transisi energi untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) di tahun 2060. Oleh sebab itu, Indonesia dan Jepang bekerja sama untuk menghasilkan energi bersih dari hidrogen dan amonia.

Demi mengejar pengembangan energi baru dan terbarukan, Indonesia tentu mencari alternatif dari energi fosil. Yang mana, kerap menghasilkan polusi yang berupa gas rumah kaca atau juga CO2.

Melalui hidrogen dan amonia, tidak hanya sebagai energi baru terbarukan (EBT) saja. Juga, sebagai penyimpanan dan pembawa energi untuk mengoptimalkan pemanfaatan energi EBT dan menghubungkan antara sumber energi dan peminta.

Hal tersebut dapat tercapai dengan kerja sama Indonesia bersama badan kerja sama internasional Jepang, yaitu Japan International Cooperation Agency (JICA). Yang mana, menyelenggarakan forum promosi hidrogen dan amonia pada Jumat (31/5), di Jakarta.

Dalam acara tersebut, tidak hanya berlangsung diskusi dan pengenalan status terbaru hidrogen dan amonia. Tetapi, juga penandatanganan Memorandum of Cooperation (MOC). JICA akan bekerja sama dengan Kementerian ESDM, BRIN, dan Indonesia Fuel Cell Hydrogen Association (IFHE).

“Forum hidrogen amonia ini menjadi langkah awal dari ragam upaya potensial kolaborasi Indonesia dan Jepang. Saya yakin, kerja sama yang kuat dan solid ini dapat mengakselerasi transisi energi demi mencapai target NZE di kedua negara”, ujar Dirjen Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi, Eniya Listiani Dewi.

Strategi Hidrogen Nasional

Ilustrasi hydrogen plant. Foto: canva

Ia juga mengatakan bahwa Indonesia telah meluncurkan Strategi Hidrogen Nasional pada akhir tahun 2023. Hal tersebut dapat menjadi pedoman bagi para pemangku kepentingan untuk memanfaatkan hidrogen. Kementerian ESDM juga telah menyiapkan Peta Jalan Hidrogen Nasional. Lengkap dengan target secara rinci dan rencana aksi tahunan hingga tahun 2060. 

BACA JUGA:   Polri Mulai Persiapkan Diri Berkantor di IKN, Ini Tujuannya

“Saat ini kami tengah menyiapkan Standar Hidrogen Indonesia dan Standar Klasifikasi Bidang Bisnis Hidrogen Indonesia. Agar ekosistem hidrogen dapat direalisasikan secepatnya. Juga sedang disusun naskah akademis yang ditargetkan selesai pada September 2024”, ungkap Eniya.

Artikel Terkait