Biodata dan Agama Astrid Kuya, Istri Uya Kuya Hadiri Rapat Kerja DPRD DKI Usai Rumah Dijarah

Momen dirinya mengucap dua kalimat syahadat hanya dibimbong oleh seorang ustaz. Setelah menjadi mualaf, Astrid Kuya tidak langsung memberitahu tahu kedua orang tuanya.

"Sembunyi-sembunyi. Tapi karena aku sudah keukeuh, aku ke masjid waktu itu. Ke masjid di Bintaro. Aku bener-bener sama Pak Ustaz. Jadi aku punya suratnya. Surat yang menyatakan aku sudah pindah agama dan ibuku belum tahu," kata dia.

Sang ibu sempat marah setelah mengetahui putrinya ini pindah agama setelah menemukan surat tersebut. Mukena dan sajadah milik Astrid Kuya dibuang oleh orang tuanya.

Singkat cerita, kedua orang tua Astrid Kuya akhirnya bisa menerima keputusan anaknya menjadi seorang mualaf.

Menikah dengan Uya KuyaAstrid Kuya bersama suami Uya Kuya dan kedua anak mereka. [Instagram @astridkuya]Astrid Khairunisha menikah dengan Uya Kuya pada 17 Mei 2003. Dari pernikahan tersebut mereka dikaruniai dua orang anak.

Yakni Cinta Rahmania Putri Khairunnisha (Cinta Kuya) dan Sydney Agusto Putra Utama (Nino Kuya).

Maju Pileg dan TerpilihUya Kuya dan Astrid Kuya di Kantor Pusat PBB. [Instagram @astridkuya]Pada Pileg 2024, Astrid Kuya maju menjadi calon Anggota DPRD DKI Jakarta dari PAN dapil DKI Jakarta 7.

Dapil (daerah pemilihan) tersebut meliputi Kecamatan Setiabudi, Kebayoran Lama, Cilandak, Kebayoran Baru dan Pesanggrahan.

Astrid Kuya terpilih lolos jadi Anggota DPRD DKI Jakarta periode 2024-2029 dengan perolehan 13.409 suara.

Biodata dan Agama Astrid Kuya

• Nama Lengkap: Astrid Margaretha kemudian menjadi Astrid Khairunisha
• Nama Panggung: Astrid Kuya
• Tempat, Tanggal Lahir: Jakarta, 20 Maret 1980
• Agama: Islam (mualaf)
• Suami: Surya Utama (Uya Kuya)
• Anak: 2
• Pendidikan: S1 Universitas Sahid Jakarta (1998-2002)
• Pekerjaan: Presenter, Model, Politikus
• Partai Politik: PAN
• Akun Instagram: @astridkuya
• Jabatan: Anggota DPRD DKI Jakarta

Itulah profil, biodata dan agama Astrid Kuya yang hadiri rapat di DPRD DKI Jakarta pasca rumahnya di Kawasan Pondok Bambu, Jakarta Timur, dijarah massa.