Biodata dan Agama Debby Susanto, Juarai BWF World Senior Championships 2025 Bersama Hendra Setiawan
Pasangan ganda campuran senior Indonesia Hendra Setiawan dan Debby Susanto berhasil menjuarai BWF World Senior Championships 2025 di Eastern National Sports Training Center, Pattaya pada Minggu, 14 September 2025.
Hendra Setiawan dan Debby Susanto meraih gelar juara setelah mengalahkan duet Thailand, Nawut Thanathiratha dan Peeraya Munkitamorn, dalam pertandingan yang berlangsung seru.
Meski sudah mengumumkann pensiun, Debby Susanto tak bisa lepas dari dunia bulu tangkis salah satunya dengan mengikuti turnamen BWF World Senior Championships 2025 bersama Hendra Setiawan.
Profil Debby Susanto
Hendra Setiawan dan Debby Susanto menjuarai BWF World Senior Championships 2025. (ig debbysusanto)
Debby Susanto lahir di Palembang 3 Mei 1989. Ia adalah legenda hidup bulu tangkis Indonesia yang merupakan spesialis ganda.
Dia bergabung ke PB Djarum, sebuah klub bulu tangkis di Kudus, Jawa Tengah dari 2006 hingga pensiun. Debby berpasangan dengan Muhammad Rijal di ganda campuran.
Sejak awal 2014, dia berpasangan dengan Praveen Jordan yang baru masuk ke Pelatnas.
Debby Susanto memiliki tinggi 161 cm dan berat 53 kg. Ia tampil sebagai salah satu pebulutangkis ganda campuran yang cukup diperhitungkan.
Debby memulai karier profesionalnya pada tahun 2006 dan resmi pensiun pada 24 Februari 2019. Bermain dengan pegangan tangan kanan, ia banyak menyumbangkan prestasi penting bagi dunia bulu tangkis Indonesia selama lebih dari satu dekade.
Debby Susanto juga aktif di media sosial dengan akun @debbysusanto di Instagram dan kerap membagikan kegiatan terutama berkaitan dengan bulu tangkis. Namun tak banyak diketahui terkait kehidupan pribadinya, termasuk agama yang dianutnya.
Karier Debby Susanto
Debby Susanto bersama rekan-rekan sesama pemain bulu tangkis Indonesia. (instagram debbysusanto)
Debby Susanto menjadi salah satu pebulutangkis yang mengharumkan nama Indonesia di berbagai ajang internasional. Pada Piala Sudirman, ia berhasil meraih medali perunggu pada edisi 2011 di Qingdao dan 2015 di Dongguan bersama tim beregu campuran.
Di ajang Pesta Olahraga Asia, Debby juga menunjukkan konsistensinya. Ia menyumbangkan medali perunggu pada nomor ganda campuran di Incheon 2014 serta medali perunggu beregu putri pada Asian Games 2018 di Jakarta–Palembang.
Kesuksesan Debby semakin lengkap dengan prestasi di Pesta Olahraga Asia Tenggara. Ia merebut dua medali emas ganda campuran pada SEA Games 2013 di Naypyidaw dan 2015 di Singapura.
Selain itu, ia juga mempersembahkan medali perak untuk Indonesia di beregu putri pada SEA Games 2011 Jakarta–Palembang. Di ajang yang sama, Debby turut menyumbangkan dua medali perunggu, masing-masing dari nomor ganda campuran 2011 dan beregu putri 2015.
Debby pun berprestasi sejak usia junior, salah satunya di Kejuaraan Dunia Junior 2007 di Kota Waitakere. Pada ajang tersebut, ia membawa pulang medali perunggu di nomor ganda campuran.
Di Kejuaraan Asia Junior 2007 yang digelar di Kuala Lumpur, Debby tampil luar biasa. Ia merebut medali emas ganda putri serta menambah medali perunggu dari nomor beregu campuran, menegaskan potensinya sejak usia muda.
Sementara itu, Debby Susanto bersama pasangannya Praveen Jordan mencatatkan sejarah penting pada 2016 saat meraih gelar juara All England. Pasangan ini mengalahkan ganda Denmark Joachim Fischer Nielsen dan Christinna Pedersen dengan skor 21–12, 21–17.
Setahun kemudian, Debby kembali menorehkan prestasi manis di Korea Terbuka 2017. Ia bersama Praveen berhasil keluar sebagai juara setelah menaklukkan pasangan Tiongkok Wang Yilyu dan Huang Dongping dengan skor 21–17, 21–18.
Meski begitu, perjalanan Debby juga diwarnai beberapa hasil runner-up yang membanggakan. Ia menempati posisi kedua di Australia Terbuka 2017, Hong Kong Terbuka 2016, serta Prancis Terbuka 2015 setelah melalui pertandingan sengit melawan pasangan elit dunia.