Biodata dan Agama Sushila Karki, Perdana Menteri Nepal Pilihan Gen Z
Sushila Karki, sosok perempuan berusia 73 tahun, menjadi perbincangan dunia setelah didapuk sebagai Perdana Menteri interim Nepal melalui gerakan digital yang digagas generasi muda.
Keputusan tersebut lahir dari kekecewaan publik terhadap elite politik yang dinilai sarat korupsi, sehingga Karki dipandang sebagai simbol integritas dan kejujuran.
Lahir pada tahun 1952 di distrik Dhading, Nepal, Karki berasal dari keluarga sederhana. Ayahnya seorang guru, sedangkan ibunya bekerja sebagai penjahit.
Baca Juga: Menteri Keuangan Dipukuli Massa Gen Z, Bukan di Indonesia Tapi di Nepal
Kehidupan yang penuh keterbatasan membuatnya tumbuh dengan tekad kuat untuk menempuh pendidikan tinggi. Ia banyak belajar di bawah lampu minyak ketika listrik sering padam, hingga akhirnya berhasil menapaki karier di bidang hukum.
Raih Gelar Master Ilmu Politik
Perdana Menteri interim Nepal, Sushila Karki (Canva / FTNews.co.id)
Baca Juga: Nepal Diguncang Protes Gen Z, Istri Mantan PM Tewas Dibakar Massa
Karki menamatkan pendidikan di Banaras Hindu University (BHU), India, dan meraih gelar Master Ilmu Politik pada 1975.
Di sanalah ia mengenal filosofi keadilan sosial, gerakan hak sipil, hingga pentingnya transparansi dalam pemerintahan. Pendidikan ini kelak membentuk pandangan dan keberaniannya menegakkan hukum tanpa pandang bulu.
Karier Karki di dunia hukum dimulai sebagai advokat di Biratnagar. Namanya kemudian melambung ketika ia diangkat sebagai Ketua Mahkamah Agung Nepal pada 2016, menjadikannya perempuan pertama dalam sejarah negeri itu yang menduduki jabatan tersebut. Keputusannya yang tegas membuatnya dikenal sebagai “Palu Keadilan”.
Salah satu momen penting dalam kariernya adalah ketika memimpin sidang kasus korupsi besar tahun 2012 yang melibatkan Menteri Teknologi Informasi, Jay Prakash Gupta.
Meski mendapat tekanan politik dan serangan personal, Karki tetap teguh dan akhirnya menjatuhkan vonis 12 tahun penjara kepada sang menteri.
Pernah Jebloskan Menteri Aktif ke Penjara
Keputusan ini mencatat sejarah, karena untuk pertama kalinya seorang menteri aktif dijebloskan ke penjara atas kasus korupsi.
Namun, keberanian itu juga membuatnya menjadi sasaran elite politik. Pada 2017, parlemen sempat mengajukan mosi pemakzulan terhadapnya dengan alasan mengganggu keseimbangan kekuasaan.
Akan tetapi, gelombang dukungan publik justru membatalkan upaya tersebut. Sejak itu, citranya semakin melejit sebagai ikon kejujuran dan harapan rakyat Nepal.
Kini, di tengah krisis politik 2025, generasi muda memilih Karki sebagai Perdana Menteri interim melalui pemungutan suara digital.
Mereka menilai bahwa usianya bukan halangan, melainkan justru jaminan integritas. Generasi Z melihatnya bukan sekadar pemimpin, melainkan simbol moral yang bersih dari praktik politik busuk.
Sejak dilantik pada 10 September 2025, Karki langsung membentuk Truth & Transition Task Force untuk memeriksa proyek pemerintah, menghentikan pemborosan anggaran, serta membuka arsip rahasia 15 tahun terakhir untuk publik.
Ia juga meluncurkan platform digital “Nepal Watch” agar masyarakat dapat melaporkan kasus korupsi secara anonim.
Selain sepak terjang di dunia hukum dan pemerintahan, Karki juga dikenal memiliki kehidupan pribadi yang sederhana.
Ia beragama Hindu, memegang nilai-nilai spiritual yang berpadu dengan prinsip hukum. Kesehariannya yang jauh dari kemewahan membuat publik semakin yakin akan ketulusannya dalam memimpin.
Fenomena terpilihnya Karki bukan sekadar kisah politik lokal, tetapi contoh global tentang bagaimana teknologi dan suara generasi muda mampu menghadirkan perubahan besar.
Sosoknya kini dipandang sebagai standar baru integritas politik, sekaligus harapan bagi Nepal untuk menyongsong pemilu bersih pada 2026 mendatang.
Tabel Biodata Sushila Karki
Nama Lengkap: Sushila Karki
Tempat, Tanggal Lahir: Dhading, Nepal, 1952
Usia: 73 tahun (2025)
Kewarganegaraan: Nepal
Agama: Hindu
Pendidikan: Master Ilmu Politik – Banaras Hindu University, India (1975)
Karier Awal: Advokat di Biratnagar
Jabatan Penting: Ketua Mahkamah Agung Nepal (2016), Perdana Menteri Interim (2025)
Pencapaian Utama: Menjatuhkan vonis penjara atas kasus korupsi kepada menteri di Nepal (2012)
Status Perdana Menteri Interim Nepal, dipilih Generasi Z (2025).