AS Diduga Gelontorkan Rp19 T Untuk Kerusuhan Nepal hingga Rezim Tumbang
Politik

Gelombang demonstrasi besar-besaran di Nepal yang menewaskan sedikitnya 30 orang dan memaksa Perdana Menteri K.P. Sharma Oli mengundurkan diri, memunculkan pertanyaan serius mengenai campur tangan Amerika Serikat.
Protes yang digerakkan oleh generasi muda ini awalnya disebut sebagai luapan kemarahan terhadap korupsi, pengangguran, dan pembatasan media sosial.
Baca Juga: Pidato Lengkap Donald Trump Soal Penyerangan 3 Fasilitas Nuklir Iran: Penuh Kemenangan dan Ancaman
Namun, dokumen internal USAID dan laporan media internasional mengungkap adanya alokasi dana AS dalam jumlah raksasa, menurut The Sunday Guardian.
Dana AS untuk Nepal
Aksi protes generasi Z di Nepal hingga menumbangkan rezim K.P. Sharma Oli. (X)
Baca Juga: Ada Tsunami Rusia, Warga Pesisir AS Diminta Mengungsi
Sejak 2020, Amerika Serikat telah menggelontorkan lebih dari USD 900 juta (sekitar Rp13,95 triliun) ke Nepal.
Dana tersebut disalurkan melalui berbagai program demokrasi, media, masyarakat sipil, kesehatan remaja, hingga proyek infrastruktur. Beberapa rincian besar alokasi tersebut antara lain: