Nasional

Buntut Ledakan SMAN 72 : Game PUBG Berpotensi Dibatasi, Ini Alasannya!

11 November 2025 | 09:00 WIB
Buntut Ledakan SMAN 72 : Game PUBG Berpotensi Dibatasi, Ini Alasannya!
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) RI, Prasetyo Hadi. [Instagram @kemensesneg.ri]

Pemerintah tengah mengkaji kemungkinan pembatasan permainan daring atau game online menyusul insiden ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara.

rb-1

Salah satu game yang menjadi sorotan adalah PlayerUnknown’s Battlegrounds (PUBG) karena dianggap memiliki unsur kekerasan dan penggunaan senjata api.

Game PUBG Mobile. [Instagram]Game PUBG Mobile. [Instagram]

Baca Juga: Isi Bantuan Diberikan Pemerintah Untuk Para Masyarakat Yang Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-

rb-3

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengatakan, Presiden Prabowo Subianto telah menyoroti pengaruh buruk game online terhadap pelajar.

Menurutnya, pemerintah berupaya mencari langkah terbaik agar dampak negatif game tidak memengaruhi generasi muda.

“Presiden menyampaikan bahwa kita perlu memikirkan pembatasan dan mencari jalan keluar atas pengaruh game online terhadap anak-anak,” ujar Prasetyo usai rapat terbatas bersama Presiden di Jakarta Selatan, Minggu (9/11/2025).

Baca Juga: Tegas! Pemerintah Bakal Coret 571.410 Penerima Bansos Terlibat Judol dan Terorisme

Prasetyo menjelaskan, sejumlah game online yang berunsur kekerasan, terutama yang menampilkan penggunaan senjata api, dikhawatirkan dapat membentuk pola pikir agresif di kalangan remaja.

Game seperti PUBG, lanjutnya, memungkinkan pemain untuk merasakan sensasi menembak secara virtual dan terbiasa dengan aksi kekerasan.

“Game seperti PUBG menampilkan berbagai jenis senjata yang mudah dipelajari dan bisa menimbulkan rasa penasaran untuk mencoba di dunia nyata. Ini berpotensi berbahaya,” jelasnya.

Ia menambahkan, dampak buruk dari game semacam itu tidak hanya dirasakan sekarang, tetapi juga bisa berimbas pada karakter generasi mendatang.

PlayerUnknown’s Battlegrounds (PUBG). [Instagram]PlayerUnknown’s Battlegrounds (PUBG). [Instagram]

Karena itu, pemerintah sedang mempertimbangkan langkah-langkah pembatasan, terutama pada game bergenre perang dan tembak-menembak.

“Secara psikologis, pemain bisa terbiasa menganggap kekerasan sebagai hal yang normal. Inilah yang perlu diantisipasi,” tambah Prasetyo.

Rencana pembatasan tersebut muncul setelah insiden ledakan di SMAN 72 Jakarta yang diduga berkaitan dengan eksperimen siswa menggunakan bahan kimia.

Pemerintah menilai, kejadian itu menjadi peringatan penting agar anak-anak tidak terpengaruh oleh konten berbahaya, termasuk dari permainan digital yang bernuansa kekerasan.

Tag Pemerintah Game Online PUBG Prasetyo Hadi Ledakan SMAN72 Dampak Game Online