FTNews- Tahun Baru Imlek setiap tahunnya selalu identik dengan Cap Go Meh. Pernah dengar? ya, ini adalah festival untuk mengakhiri perayaan Imlek atau Tahun Baru Tionghoa.
Secara harfiah, “Cap Go Meh” berasal dari bahasa Hokkien yang berarti “fifteenth night” atau “malam kelima belas” dalam bahasa Inggris.
Perayaan ini biasanya jatuh pada tanggal kelima belas bulan pertama dalam penanggalan Imlek. Yang biasanya bertepatan dengan bulan Februari atau Maret. Dan tahun ini, Cap Go Meh jatuh pada Sabtu, (24/2).
Di beberapa negara, festival ini biasanya identik dengan lampion-lampion merah. Karena menjadi penutup perayaan Imlek, tak heran jika festival ini berlangsung sangat meriah.
Tradisi Cap Go MehÂ
Berikut adalah beberapa tradisi yang sering kali terdapat dalam perayaan Cap Go Meh:
Pawai Barongsai
Salah satu atraksi yang paling menonjol dalam perayaan Cap Go Meh adalah pawai barongsai. Barongsai adalah tarian tradisional Tionghoa oleh penari yang mengenakan kostum singa atau naga. Pada perayaan Cap Go Meh, pawai barongsai sering kali menjadi atraksi utama yang menarik perhatian masyarakat.
Pertunjukan Kesenian dan Lampion
Selain pawai barongsai, perayaan Cap Go Meh juga identik dengan berbagai pertunjukan kesenian tradisional Tionghoa. Seperti liong, potehi (boneka berbentuk manusia atau hewan), musik tradisional, tari-tarian, dan lain-lain. Pertunjukan-pertunjukan ini memperkaya suasana perayaan dan menghibur para peserta dan penonton.
Cap Go Meh juga tak pernah absen menghadirkan festival lampion. Lampion ini kerap kali hadir dalam perayaan karena memiliki arti sebagai simbol keberuntungan, serta didominasi warna merah yang bermakna lambang kemakmuran, kebahagiaan, dan kesejahteraan. Masyarakat Tionghoa meyakini bahwa pegelaran festival lampion yang meriah akan memberi jalan dan menerangi rezeki bagi kehidupan mereka.
Kegiatan Keagamaan
Bagi beberapa kelompok masyarakat Tionghoa, perayaan Cap Go Meh juga memiliki unsur keagamaan. Mereka mungkin mengunjungi klenteng atau vihara untuk bersembahyang dan berdoa sebagai bagian dari perayaan tersebut.
Pemberian Makanan dan Amal
Perayaan Cap Go Meh sering kali juga diwarnai dengan kegiatan amal. Seperti pemberian makanan kepada orang-orang yang membutuhkan atau sumbangan kepada yang kurang beruntung. Ini merupakan bagian dari tradisi memberi dan berbagi dalam budaya Tionghoa.
Pesta dan Jamuan
Setelah berbagai kegiatan perayaan selesai, masyarakat sering kali berkumpul untuk merayakan Cap Go Meh dengan pesta dan jamuan. Makanan lezat khas Tionghoa sering disajikan dalam acara ini, dan orang-orang berkumpul bersama untuk berbagi kebahagiaan dan menjalin silaturahmi.
Perayaan Cap Go Meh dapat bervariasi dari satu tempat ke tempat lain, tetapi keseluruhannya mencerminkan semangat kebersamaan, tradisi, dan kegembiraan dalam menyambut penutupan Tahun Baru Imlek.