Cerita di Balik Filosofi 1.000 Kawan Terlalu Sedikit, 1 Lawan Terlalu Banyak Bagi Prabowo

FTNews – Menteri Pertahanan yang juga Presiden terpilih Prabowo Subianto mengaku memiliki filosofi yang asal Tiongkok yang kini ia pegang teguh. Bahkan ia bertekad memakai terus filosofi itu.

Hal itu Prabowo ungkap saat menyampaikan pidato dalam peresmian replika Kraton Majapahit di Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (8/5).

Dalam kesempatan itu Prabowo bersyukur Pemilu Presiden 2024 telah usai. Amanah yang kini ia terima ia maknai sebagai penugasan.

“Kita generasi beruntung, karena pernah berhubungan, berurusan dan dididik oleh generasi pembebas. Generasi yang berani, percaya diri dan berprestasi luar biasa,” katanya.

Sebuah generasi yang berhasil merebut kemerdekaan. Membuat suatu negara dan membuka jalan untuk semuanya.

“Mari kita bersama-sama mengatasi kekurangan. Memperbaikinya dan mencapai cita-cita yang ingin kita wujudkan,” imbuhnya.

Dari situlah Prabowo mengulas pengalamannya akhirnya bisa bersatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab sebelumnya hampir 10 tahun berseberangan, berkompetisi dan menjadi lawan politik Jokowi.

“Tetapi dalam 10 tahun itu tidak tebersit rasa kebencian dan sakit hati. Sehingga saat 2019 beliau (Jokowi) mengajak saya, tidak pakai waktu lama. Mungkin hanya setengah jam saya memutuskan untuk bergabung (kabinet),” tuturnya.

Pemimpin Rukun

Di hadapan hadirin dan sejumlah purnawirawan jenderal dalam acara itu, Prabowo pun menyebut saat ia bergabung dalam pemerintahan Jokowi itulah yang sebetulnya rakyat inginkan.

“Rakyat ingin pemimpinnya rukun. Bekerja sama itu yang saya rasakan,” ucapnya.
Ia paham betul walaupun ejekan berseliweran sikapnya tetap mencari kebaikan dan bukan perpecahan. Itu pegangan hidup saya.

Filosofi Prabowo dari Tiongkok 1.000 kawan terlalu sedikit dan 1 musuh terlalu banyak akan terus ia pegang teguh sampai kapanpun. Prabowo ingin merangkul sebanyak mungkin unsur untuk ia ajak berkawan dan tidak membuat permusuhan.

BACA JUGA:   Kejagung Sita Mall Ambon City Milik Teddy Tjokro Tersangka Korupsi Asabri
Prabowo Subianto membubuhkan tanda tangan sebagai simbolisasi peresmian replika Kraton Majapahit. Foto: Antara

Apresiasi Hendropriyono

Dalam kesempatan itu, Prabowo juga mengapresiasi inisiatif dan gagasan luar biasa Hendropriyono yang menghadirkan replika Kraton Majapahit Jakarta.

“Kalau bukan kita yang menghargai budaya kita siapa lagi?,” katanya mengutip tayangan YouTube TV swasta.

Ada fenomena zaman sekarang di saat informasi hebat, anak-anak muda sangat terpengaruh oleh budaya asing.

“Inilah acara untuk selalu melestarikan dan menghormati budaya kita. Saya sangat kagum luar biasa. Sering-sering dibuat acara di sini,” ungkapnya.

Prabowo pun mengapresiasi mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Jenderal TNI (Purn) A.M. Hendropriyono selaku inisiator dari pembangunan replika Istana Majapahit tersebut.

Replika tersebut berbentuk istana Kerajaan Majapahit di Jawa Timur pada tahun 1292–1526 Masehi.

Replika Kraton Majapahit ini dibangun seperti aslinya pada masa lalu dengan skala kecil. Terdiri atas sejumlah fasilitas layaknya Kraton Majapahit yang sebenarnya, seperti Taman Madakaripura, Pendopo Maharaja Hayam Wuruk. Balairung Mahapatih Gajah Mada dan Alun-Alun Wilwatikta.

Artikel Terkait

GEMPITA Sumbang Alquran Braille

FT News – Banyak pihak menyumbangkan alquran. Baik untuk...

Trauma Masa Kecil, Surya Saputra Pernah Gagap

Surya Saputra bercerita soal masa lalu yang ternyata, dilewati...