Chindo Percaya Buka Payung di Dalam Rumah Bisa Undang Sial dan Roh Jahat?
Lifestyle

Sebagian masyarakat keturunan Tionghoa di Indonesia atau Chindo masih mempercayai mitos bahwa membuka payung di dalam rumah bisa membawa sial, bahkan mengundang roh jahat.
Namun, dari mana sebenarnya asal usul kepercayaan ini? Dan mengapa hingga kini masih banyak yang mempercayainya?
Larangan Membuka Payung di Dalam Rumah
Ilustrasi warga keturunan Tionghoa membuka payung di dalam rumah. (Meta AI)
Larangan membuka payung di dalam rumah bukan sekadar isapan jempol. Mitos ini telah lama beredar dan menjadi bagian dari berbagai budaya, mulai dari Tiongkok hingga Eropa.
Meski terdengar sepele, sebagian orang tetap memilih menghindarinya karena diyakini dapat mendatangkan nasib buruk atau energi negatif ke dalam rumah.
Asal-usul Mitos
Ilustrasi warga keturunan Tionghoa membuka payung di dalam rumah. (Meta AI)
Dipercaya bahwa mitos ini berasal dari Tiongkok kuno, di mana pada masa itu payung dianggap sebagai benda sakral yang memiliki kekuatan spiritual untuk melindungi dari roh jahat.
Membuka payung di dalam rumah, yang merupakan tempat aman, dianggap sebagai tindakan yang "membuka pintu" bagi energi buruk atau makhluk halus untuk masuk. Karena itu, kepercayaan ini menyebar luas ke berbagai budaya dan diwariskan secara turun-temurun.
Tak Ada Bukti Ilmiah, Tapi Punya Nilai Budaya
Hingga kini, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim bahwa membuka payung di dalam rumah bisa membawa kesialan. Namun, bukan berarti mitos ini bisa begitu saja dianggap remeh.
Sebaliknya, kepercayaan seperti ini memiliki nilai budaya yang tinggi bagi masyarakat yang meyakininya. Ia mencerminkan cara pandang suatu komunitas terhadap kehidupan, keberuntungan, dan hal-hal yang tak kasat mata.
Melalui mitos seperti ini, kita bisa belajar memahami kebijaksanaan tradisional yang diwariskan secara lisan dan bagaimana budaya mengajarkan nilai kehati-hatian, bahkan lewat hal-hal sederhana seperti sebuah payung.