Apa Itu Hari Bakcang 2025? Momen yang Paling Dinanti Masyarakat Tionghoa
Kuliner

Hari Bakcang adalah momen yang paling dinanti tiap tahunnya oleh masyarakat Tionghoa.
Pada tahun 2025 ini, perayaan Hari Bakcang kembali dirayakan dengan semarak di berbagai daerah.
Apakah Bakcang dan Kapankah Hari Bakcang Dilaksanakan?
Baca Juga: Asian Games 2022: Perahu Naga Sumbang Dua Perak
Bakcang bukan hanya sebatas makanan tapi ada makna istimewa bagi masyarakat Tionghoa dan selalu dirayakan tiap tahunnya. [Instagram]
Mengutip laman Binus University, perayaan Hari Bakcang identik dengan makanan khas bernama bakcang. Sejenis kue basah yang dibungkus daun dengan isian beragam seperti daging dan sayuran.
Namun tak cuma itu, Hari Bakcang juga punya makna dan sejarah yang dalam bagi warga Tionghoa.
Baca Juga: Sosok Tjhai Chui Mie, Wali Kota Perempuan Tionghoa Pertama di Indonesia, Segera Dilantik Prabowo
Mengutip buku Perayaan Tionghoa di Indonesia oleh Alex Cheng, Silvia, dan Wahyudi, Hari Bakcang dirayakan pada hari ke-5 bulan 5 berdasarkan penanggalan Lunar.
Mengacu pada kalender China, Hari Bakcang atau yang juga dikenal dengan Festival Perahu Naga diperingati pada Sabtu, (31/5/2025) besok.
Hari Bakcang ini memiliki banyak istilah lain yang sesuai dengan bahasa atau dialek daerah asal masyarakat Tionghoa itu sendiri. Diantaranya ialah Duan Wu Jie, Ba Chuan, Peh Chun, Toan Ngo, dan Toan Yang.
Peh Chun Istilah Lain dari Bakcang
Peh Chun bahasa lain dari Bakcang memiliki makna mendayung perahu naga yang memiliki sejarah panjang dan makna yang mendalam bagi masyarakat Tionghoa. [Instagram]
Sementara lafal Tionghoa-Indonesianya adalah Peh Cun. Adapun istilah Peh Cun sendiri berasal dari bahasa Hokkian yang dipendekkan dari kata Pe Liong Chun yang berarti mendayung perahu naga.
Meski begitu, peringatan Peh Cun atau Hari Bakcang memiliki tujuan yang sama, yaitu mengenang dan menghormati jasa tokoh patriot menteri negara Chu, bernama Qu Yuan (340 SM-278 SM).
Penyebutan Hari Bakcang sendiri berasal dari hidangan khas yang disajikan saat perayaan Peh Cun, yang juga secara simbolis dilemparkan ke sungai sebagai bagian dari tradisi peringatan.
Bentuk bakcang yang memiliki empat sudut dipercaya sarat makna dan doa yang baik.
Setiap sudut dari bakcang mengandung harapan tertentu, yakni sudut pertama mengharapkan agar saling mencintai, sudut kedua sebagai doa agar diberi kedamaian dan kesejahteraan, sudut ketiga menyimbolkan harapan akan kelancaran rezeki, dan sudut keempat mengandung doa untuk keberhasilan dalam usaha serta karier.
Sejarah Peh Cun atau Hari Bakcang
Peh Chun atau bermakna mendayung perahu naga memiliki sejarah yang merujuk pada kisah Qu Yuan, seorang pejabat yang jujur dan setia. [Instagram]
Sejarah Peh Cun atau pun Hari Bakcang ini merujuk pada kisah Qu Yuan, seorang pejabat yang jujur dan setia. Qu Yuan adalah seorang menteri di negara Chu, pada era Warring States Period.
Sebagai pejabat yang setia pada negaranya, dia menyuarakan ide yang dimilikinya yaitu menyatukan negara Chu dan Qi untuk melawan negara Qin.
Namun, Qu Yuan malah dituduh berkhianat dan diusir dari negara Chu oleh keluarga raja yang tidak senang dengannya.
Selama masa pengasingan, Qu Yuan mengisi waktunya dengan menulis puisi dan juga berkelana ke desa-desa. Meski begitu, Qu Yuan terus merasa sedih atas pengasingan tersebut hingga membuatnya semakin terpuruk.
Qu Yuan yang merasa raja tidak menghargai kesetiaannya selama ini dan mengetahui negara Qin berhasil mengalahkan negara Chu, akhirnya memilih mengakhiri hidupnya. Dia menenggelamkan dirinya dengan sebongkah batu besar di Sungai Miluo.
Para nelayan pun berusaha mencari Qu Yuan dengan menyusuri sungai tersebut menggunakan perahu karena dalam kepercayaannya, sang naga akan membantu menemukannya. Mereka juga melempar bakcang ke sungai agar tubuh Qu Yuan tidak dimakan hewan dan juga dianggap untuk membuang sial.
Hari pada saat Qu Yuan menenggelamkan dirinya ke dasar sungai terjadi pada tanggal lima bulan lima berdasarkan Kalender China.
Untuk menghormati patriotisme Qu Yuan, masyarakat Tionghoa pun menjadikan tradisi Peh Cun sebagai bentuk penebusan dosa.
Selain itu, masyarakat Tionghoa juga melemparkan bakcang ke dalam sungai setiap tahunnya pada hari wafatnya menteri Qu Yuan.
Berikut tadi sekilas tentang bakcang yang menjadi momen hari istimewa bagi masyarakat Tionghoa.