Forumterkininews.id, Jakarta – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan potensi cuaca di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) sepekan ke depan berpotensi hujan. Intensitasnya ringan hingga sedang.
Hujan terjadi tidak merata dalam waktu singkat pada siang hingga malam hari. Wilayah Jabodetabek tersebut yakni Bogor, Depok, Bekasi dan sebagian dari wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.
Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani membenarkan sebagian wilayah Indonesia termasuk wilayah Jabodetabek saat ini memasuki masa transisi. Dari musim kemarau ke musim hujan (pancaroba).
“Beberapa wilayah di Jabodetabek seperti sebagian wilayah Depok dan Bogor sudah masuk awal musim hujan,†katanya kepada Forumterkininews.id, di Jakarta, Minggu (5/10).
Andri mengingatkan di masa tersebut, potensi hujan cenderung sedang-lebat. Kilat atau petir dan angin kencang berdurasi singkat pun menyertai.
“Periode ini menjadi periode yang patut masyarakat Jabodetabek waspadai,†ucapnya.
Hal yang perlu masyarakat waspadai dalam masa transisi yakni kemungkinan potensi cuaca ekstrem. Potensi tersebut yakni hujan lebat disertai kilat petir, angin puting beliung, hujan es dan potensi bencana hidrometeorologi.
Bencana hidrometeorologi tersebut seperti banjir, banjir bandang dan tanah longsor. Potensi bencana ini dapat terjadi sewaktu-waktu.
“Sehingga kita harus lebih sering mengakses informasi tentang prakiraan cuaca dan peringatan dini yang BMKG keluarkan,†ungkapnya.
Tidak lupa antisipasi di kondisi lingkungan sekitar untuk mengurangi dampak dan risiko buruk yang mungkin terjadi.
Baru 12 Persen Wilayah di Indonesia Masuki Musim Hujan
Namun lanjutnya, berdasarkan zona musim (ZOM) baru 12 persen wilayah Indonesia yang sudah masuk musim hujan.
Wilayah tersebut meliputi Provinsi Aceh, Sumatera Utara, sebagian besar Riau, sebagian besar Sumatera Barat. Lalu sebagian kecil Bengkulu, sebagian kecil Kalimantan Barat, sebagian kecil Kalimantan Utara, sebagian kecil Kalimantan Tengah.
Selanjutnya sebagian Sulawesi Tengah bagian tengah, sebagian Papua Barat dan sebagian kecil Papua bagian tengah.
Dari hasil analisis data tiga hari terakhir menunjukkan sebaran hujan di beberapa wilayah Indonesia pada kategori ringan hingga lebat.
Andri mengingatkan, potensi cuaca ekstrem akan terus berlangsung dan berlanjut pada periode musim hujan mendatang yaitu mulai Desember 2023. Lalu hingga Januari – Februari 2024. Namun tentunya masing-masing wilayah memilki perbedaan potensi intensitas dan risikonya.
Cuaca Ekstrem Dominan Terjadi
Sebelumnya dalam keterangan tertulisnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut terdapat 3.280 kejadian bencana periode 1-31 Oktober 2023. Jenis bencana terbanyak cuaca ekstrem.
Rinciannya cuaca ekstrem 918 kejadian. Kemudian, banjir 916 kejadian, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 787 kejadian, tanah longsor 459 kejadian, serta kekeringan 150 kejadian.
Gelombang pasang dan abrasi 24 kejadian, gempa bumi 24 kejadian, dan erupsi gunung api dua kejadian.
Seluruh bencana mengakibatkan 208 orang meninggal. Sebanyak 6.347.168 orang menderita dan mengungsi, 5.568 orang luka-luka, dan 15 orang hilang.