FT News – Kendaraan diciptakan untuk mempermudah manusia untuk mobilisasi dari satu titik ke titik lainnya.
Namun, permasalahan saat ini adalah kendaraan-kendaraan tersebut semakin membludak sehingga menimbulkan kemacetan.
Oleh sebab itu, pembangunan transportasi umum merupakan salah satu alasan untuk mengurangi kemacatan tersebut.
Dalam sebuah video yang beredar di X, seorang pengguna memperlihatkan sebuah video bagaimana kondisi lalu lintas di Swiss.
You can drive in #Switzerland, sure. But if you want to get where you’re going on time, take public transport.
I rode the No. 6 trolley bus in #Lucerne, and made my appointment on time. If I’d been in a car, I’d still be waiting.
🇨🇭🧵 pic.twitter.com/yxalRwWd8y
— 𝚃𝚊𝚛𝚊𝚜 𝙶𝚛𝚎𝚜𝚌𝚘𝚎 🚇 (@grescoe) September 21, 2024
Ia menyarankan untuk tidak menggunakan kendaraan pribadi ketika berada di sana, melainkan menggunakan transportasi publik.
“Saya naik bus nomor 6 di Lucerne, dan tiba tepat waktu untuk menghadiri pertemuan. Jika saya berada di dalam mobil, saya akan masih menunggu,” jelas akun @grescoe.
Melihat video tersebut, fokus seorang netizen Indonesia teralihkan kepada bagaimana tertibnya lalu lintas di Swiss.
“Baru tau ternyata swiss itu negara miskin. Beli separator saja tidak sanggup,” tulis akun @kizar**********.
“Lebih milih macet-macetan padahal jalan di sampingnya kosong melompong wkwkwk,” lanjutnya.
Ia membandingkan kebiasaan masyarakat Swiss yang sangat tertib berkendara, di mana tidak memerlukan separator untuk memisahkan jalur umum dan jalur bus.
Berbeda jika di Indonesia, banyak kendaraan-kendaraan yang tidak mengikuti rambu-rambu lalu lintas.
Sebagai contoh, di Jakarta, banyak kendaraan-kendaraan pribadi yang masuk ke dalam jalur bus Transjakarta. Padahal, kendaraan pribadi dilarang keras untuk menggunakan jalur tersebut, hanya bus Transjakarta saja.
Selain itu, di Indonesia banyak juga yang menggunakan bahu jalan tol untuk mendahului kendaraan di depannya.
Padahal, sudah ada garis putih tanpa putus yang menandakan tidak ada yang boleh mendahului menggunakan jalur tersebut. Sementara, bahu jalan hanya diperuntukan untuk keperluan khusus dan darurat saja.