Dari Jeruji Besi, Eks PM Pakistan Imran Khan Pidato Pakai Teknologi AI

FTNews, Islmabad- Untuk pertama kalinya, teknologi kecerdasan buatan (AI) digunakan untuk menyampaikan pidato mantan perdana menteri Pakistan Imran Khan dari balik jeruji besi  pada Selasa, (19/12).

Melansir CNA, banyak analis menyebut perkembangan menakjubkan ini dapat membantu partai politiknya memenangkan pemilu mendatang.

Suara yang ditiru dari tokoh oposisi paling populer di Pakistan itu, muncul untuk menyampaikan pidato di acara virtual yang ditonton oleh lebih dari satu juta orang.

Baca Juga: Rumah Mantan PM Pakistan Imran Khan Digeledah Polisi

Pidato berdurasi empat menit itu ditulis oleh Khan sendiri dari balik penjara dan disampaikan oleh AI.

Belum jelas apakah partai Pakistan Tehreek-e-Insaf atau PTI yang dipimpin Khan melanggar hukum terkait itu.

Namun, partai tersebut mengonfirmasi bahwa pidato tersebut dihasilkan oleh AI. Karena penampilan publik Khan sangat dibatasi di Pakistan.

Baca Juga: Eks PM Pakistan Imran Khan Tertembak Saat Terjadi Aksi Protes

Hinga kini, pemerintah Pakistan belum berkomentar terkait hal ini.

Khan di Penjara Sejak Agustus

Khan hampir tidak memiliki kontak dengan dunia luar sejak dia dipenjara pada bulan Agustus lalu atas tuduhan korupsi. Dia menghadapi banyak kasus hukum lainnya, sehingga mustahil baginya untuk mengikuti pemilu parlemen pada 8 Februari mendatang.

Pengacaranya mengatakan, dia masih bisa menyerahkan surat pencalonannya karena banding atas hukuman dan hukumannya belum diputuskan oleh pengadilan.

Penggunaan AI pada suara Khan, dan kehebohan yang ditimbulkannya, menunjukkan begitu besar popularitasnya.

Hal ini juga menunjukkan bagaimana partai politik Khan yang berteknologi maju dibandingkan dengan partai politik yang lebih tua dan lebih mapan.

“Penggunaan kecerdasan buatan di Pakistan adalah sesuatu yang baru. Dan bahkan saya tidak menyangka PTI akan menggunakannya menjelang pemilu dalam upaya memobilisasi pendukungnya,” kata Umayr Hassan, seorang insinyur komputer yang tinggal di Lahore.

Artikel Terkait