Demi Selfie Terlihat Cantik, Picu Orang Operasi Plastik

FTNews – Hadirnya media sosial dalam beberapa tahun terakhir membuat kebiasaan baru. Mereka berbondong-bondong mengunggah foto diri terbaiknya. Kondisi ini memicu mereka melakukan operasi plastik demi terlihat cantik.

Dr. Neelam Vashi, Professor dermatology dan peneliti lain dari Boston University melakukan survei terhadap 175 orang di klinik dermatologi di Boston selam periode Oktober 2019 – Juni 2021. Survei melibatkan 75 pasien kosmetik, 49 orang di klinik dermatologi umum, dan 51 bukan pasien.

Para peneliti menemukan bahwa lama waktu penggunaan Snapchat dan Instagram meningkat seorang terhadap produk kosmetik. Penyebabnya, mereka tidak puas dengan penampilannya ketika melakukan selfie.

Khususnya, ini berlaku pada mereka yang menggunakan filter dan aplikasi pengeditan foto untuk mengubah foto pribadi kemudian mengunggah di media sosial.

Penelitian ini juga menunjukkan, banyaknya waktu yang dihabiskan dalam penggunaan media sosial meningkatkan seorang untuk mengubah bentuk fisik dengan operasi plastik semakin kuat.

Kebiasaan selfie dan mengunggahnya memicu kondisi bernama ‘Snapchat dysmorphia’, yaitu kelainan seseorang melihat citra tubuhnya sehingga merasa butuh untuk mengedit secara digital.

Operasi plastik
Ilustrasi selfie. Foto: iStockphoto

Faktor Pendorong

Kelainan ini mendorong mereka untuk melakukan prosedur operasi agar terlihat seperti hasil edit tampilan tubuh secara digital.

“Meskipun ada banyak faktor yang mungkin berkontribusi terhadap hal ini, penggunaan media sosial kemungkinan besar meningkatkan keinginan sebagian pasien untuk melakukan prosedur kosmetik,” begitu tim peneliti yang dipimpin oleh Dr. Neelam Vashi, dikutip dari US News.

Dorongan lain melakukan prosedur medis ialah melihat penampilan sempurna selebriti dan influencer di media sosial, seperti Instagram dan Snapchat. Mengikuti media sosial klinik bedah yang menampilkan hasil operasi plastik juga menjadi pemicu.

Pandemi Covid-19 juga menjadi pemicu, di mana orang-orang melakukan lebih banyak menggunakan media sosial dan terpapar banyak konten, khususnya soal kecantikan.

BACA JUGA:   Selebgram AI Mulai Marak, Jadi Inspirasi Kontes Miss AI

Sampel penelitian itu menunjukkan prosedur kosmetik meningkat dari sekitar 31% sebelum pandemi COVID menjadi 51% pasca-COVID. Pertimbangan seorang melakukan operasi plastik juga meninggal dari 64% menjadi 86%.

Secara keseluruhan, pasca pandemi Covid-19 sekitar 78% partisipan berpendapat prosedur operasi plastik dapat membantu meningkatkan kecantikan.

Artikel Terkait