Detik-detik Kaca Kereta Dilempar Batu: Penumpang Wanita Menjerit Kesakitan
Media sosial kembali dihebohkan oleh video viral yang memperlihatkan aksi pelemparan batu ke arah sebuah kereta api yang sedang melaju dari Yogyakarta menuju Surabaya.
Dalam video yang beredar, terlihat jelas seorang penumpang wanita menjadi korban dari insiden tersebut. Ia sedang duduk tenang di dekat jendela, mengenakan headphone dan membaca buku, sebelum akhirnya sebuah batu besar tiba-tiba menghantam kaca jendela tempat ia duduk.
Batu tersebut memecahkan kaca dan serpihannya langsung mengenai wajah sang penumpang. Terekam dalam video, wanita itu langsung memegang area mata dan wajahnya sambil menangis kesakitan.
Suasana di dalam gerbong pun berubah mencekam, penumpang lain tampak panik dan cemas melihat insiden mengejutkan itu.
“Seketika panik. Lagi tenang-tenang di dalam kereta, terus tiba-tiba ada yang lempar batu ke kaca KAI,” tulis si pengunggah video yang diketahui mengunggahnya pada Minggu malam, 6 Juli 2025, pukul 22.45 WIB.
Terjadi di Antara Stasiun Klaten dan Srowot
Kejadian menegangkan di kereta (TikTok)
Kejadian mengerikan ini diketahui terjadi saat kereta tengah melintas di jalur antara Stasiun Klaten dan Stasiun Srowot. Gerbong yang menjadi sasaran berada di nomor 4C dan 4D. Diduga, batu dilempar oleh oknum tak bertanggung jawab dari luar jalur kereta.
Pihak kereta api langsung melakukan tindakan penanganan darurat. Begitu kereta tiba di Stasiun Balapan, dua penumpang yang mengalami luka akibat pecahan kaca segera dibawa ke RS Triharsi untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.
Seruan untuk Peningkatan Keamanan Jalur Rel
Insiden ini memunculkan kembali kekhawatiran publik terhadap keselamatan perjalanan kereta api, khususnya di wilayah rawan pelemparan. Banyak warganet mengecam keras aksi pelemparan batu tersebut dan meminta PT Kereta Api Indonesia (KAI) serta aparat keamanan setempat untuk meningkatkan pengawasan di sepanjang jalur rel yang rawan tindakan vandalisme.
Selain itu, sejumlah netizen juga menyerukan agar pelaku segera ditangkap dan dikenai hukuman setimpal, mengingat perbuatannya tidak hanya membahayakan keselamatan penumpang tetapi juga dapat berujung pada trauma psikologis jangka panjang.