Di Balik Gemoynya Anak Gemuk, Ada Ancaman Obesitas

FTnews – Anak gemuk sering dianggap sebagai sesuatu yang lucu dan menggemaskan. Bahkan menjadi kebanggaan tersendiri bagi orang tua. Padahal, berat badan berlebih dapat meningkatkan risiko anak obesitas.

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengungkapkan, anak gemuk dan cenderung obesitas rentan mengalami resistensi insulin, di mana tubuh tidak dapat merespon insulin dengan baik sehingga kadar gula darah tinggi.

“Anak obesitas berisiko resistensi insulin yang akhirnya memicu gula darah tinggi, diabetes melitus, hingga hipertensi,” katanya dalam acara diskusi memperingati Hari Obesitas Sedunia, baru-baru ini.

Kelebihan berat badan anak dapat disebabkan penumpukkan kalori berlebih dari makanan yang masuk dalam tubuh. Selain itu, faktornya bisa berupa genetik dan kurangnya aktivitas fisik.

Dalam acara yang sama, ahli kesehatan anak Prof.Dr.Aman Bhakti Pulungan Sp.A menjelaskan pengukuran antropometri pada anak diperlukan untuk mengukur apakah anak mengalami berat badan berlebih atau tidak. Caranya, diukur berdasarkan berat dan tinggi anak, lalu diplot ke kurva pertumbuhan anak.

“Kalau persentilnya lebih dari 85 maka anak tergolong kegemukan, tapi kalau lebih dari 95 maka anak obesitas,”

Sekitar 15-16 persen anak di Jakarta, kata Aman mengalami resistensi insulin sejak SD. Kemudian, sebanyak 34 persen anak SD di Jakarta telah mengalami hipertensi. Tanpa menghitam pada leher anak akan timbul bila mengalami obesitas selama bertahun-tahun.

“Pada anak, perhatikan apakah ada lingkar kehitaman di leher bagian belakang. Kalau ada, pertanda sudah terjadi resistensi insulin dan bisa menjadi diabetes melitus,” jelas Dante.

anak obesitas
Anak gemuk butuh aktivitas fisik. Foto: Honestdocs

Cara Mengatasi

Aktif bergerak dan menjaga asupan pola makan dapat mengatasi kelebihan berat badan. Pola makan yang sehat ialah mengatasi asupan gula dan garam sejak dini.

BACA JUGA:   5 Hal Tak Terduga Ini Bisa Bakar Kalori, Ikutin Yuk!

“Yang harus dibatasi adalah karbohidratnya. Untuk lemak, kalau anak tidak kegemukan tidak masalah karena kita juga butuh lemak untuk proses berpikirnya,” ucap Aman.

Dirinya juga menyarankan orang tua untuk mengadopsi aturan 5-2-1-0. Anak obesitas seharusnya 5 kali makan buah baik menjadi makanan utama atau camilan. Lalu, tidak duduk lebih dari 2 jam, 1 kali berolahraga, dan 0 konsumsi gula.

Artikel Terkait