Ditho Sitompul Ungkap Alasan Hotma Sitompul Dimakamkan di San Diego

Pengacara senior Hotma Sitompul telah meninggal dunia pada Rabu, 16 April 2025 pada puku 11.15 WIB di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kecana, Jakarta.

Philipus Sitepu melalui konferensi pers setelah mengumumkan bahwa Hotma Sitompul telah meninggal dunia, ia juga menjelaskan bahwa selama tiga hari kedepan, keluarga besar akan menerima kunjungan dari kerabat serta sahabat untuk memberikan penghormatan terakhir.

Philipus Sitepu, jubir keluarga Hotma Sitompul di RSCM, Jakarta Pusat pada Rabu (16/4/2025). [FTNews]

“Acara akan berlangsung dari hari ini sampai Jumat, dan pemakaman rencananya akan dilakukan pada Sabtu pagi, di San Diego Hills,” ucap Philipus.

Baca Juga: Profil dan Perjalanan Karier Hotma Sitompul yang Dikabarkan Meninggal Dunia di RSCM Kencana

Ditho Sitompul juga menambahkan bahwa jenazah sang ayah sudah harus sampai di sana jam 12.

“Di makamkannya berangkat dari sini jam 09.00 WIB, sebelum jam 12.00 WIB sudah di sana,” jelas Ditho saat ditemui di rumah duka di kawasan Antasari Jakarta Selatan.

Saat ditanya mengapa memilih untuk dimakamkan di San Diego, Ditho mengatakan bahwa ini merupakan keputusan dari keluarga.

Baca Juga: Sosok Desiree Tarigan, Mantan Istri Hotma Sitompul Sekaligus Ibunda Bams Eks Samsons

Rumah duka akan terus terbuka bagi mitra-mitra yang pernah bekerja sama dengan Hotma Sitompul, dan jam 19.00 WIB sekarang dan besok akan dilakukan kebaktian.

Hotma Sitompul (Instagram)

Philipus juga menatakan bahwa pengacara di bawah naungan LBH Mawar Saron juga akan hadir dalam kebaktian mala mini.

Sejumlah pengacara senior dari Nabirong, kelompok paduan suara pengacara profesional Indonesia bersuku Batak, juga akan hadir bersama dengan LBH Mawar Saron di kebaktian esok malam.

“Nanti kita lawyer-lawyer LBH Mawar Saron akan mengisi, besok senior-senior dari Nabirong dan LBH Mawar Saron akan ada acara di kebaktian pukul tujuh malam,” lanjutnya.

Sebelum meninggal, Hotma Sitompul sudah sempat menjalani cuci darah secara rutin, yang biasa dilakukan dua hingga tiga kali dalam seminggu. Hal ini mengindikasikan bahwa beliau kemungkinan besar mengalami komplikasi penyakit kronis.