Forumterkininews.id, Jakarta – Dody Prawiranegara menyampaikan relasi kuasa membuatnya tidak bisa menolak perintah Teddy untuk menukar barang bukti sabu dengan tawas.
Hal itu disampaikan Dody saat menyampaikan nota pembelaan di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Rabu (5/4).
“Ini terjadi karena ketidakmampuan saya untuk menghandle rasa takut yang begitu besar kepada pimpinan yang memerintahkan saya, yaitu Irjen Teddy Minahasa,” ucapnya.
Dody mengaku saat itu takut menolak perintah Teddy. Ia pun tidak kuasa menolak perintah atasan sebagai Kapolda yang dijabat oleh Irjen Teddy Minahasa.
“Hari demi hari saya dihantui oleh rasa ketakutan yang sangat luar biasa. Khawatir, saya tidak kuasa lagi melakukan penolakan kepada seorang kapolda yang pada akhirnya dengan sangat terpaksa saya melakukan perintah kapolda tersebut,” jelasnya.
Kini dia mengaku sadar ketakutan pada saat itu yang membawanya terperosok ke dasar kehidupan yang paling rendah.
“Saya takut, namun perasaan rasa takut saya membawa saya terperosok ke dasar kehidupan paling rendah selama saya hidup,” ucap Dody.
Dia baru menyadari bahwa ketika itu menjalankan perintah atasannya dalam hal ini Irjen Teddy Minahasa yang salah.
“Dan membuat saya terseret masuk ke dalam masalah besar yang menghancurkan hidup saya dan keluarga saya,” tuturnya.
Dody mengaku tak pernah ada niat sama sekali untuk memiliki barang haram narkotika jenis sabu tersebut. Apalagi mengambil keuntungan baik materil, maupun imateriel.
“Murni saya lakukan karena hanya melaksanakan perintah seorang kapolda yang mana saya tahu perintah itu salah,” tegasnya.
“Sekali lagi pada saat itu, batin dan pikiran saya sangat tertekan. Sehingga nalar berpikir saya tidak bisa melakukan tindakan yang seharusnya. perintah langsung yang tidak pernah saya bayangkan dari seorang Kapolda kepada kapolresnya untuk menyisihkan barang bukti sabu di mana saat itu atasan saya yang saya hadapi adalah seorang yang memiliki jaringan yang luas, berlebih secara materi, dan sangat powerful,” tambah dia.
