Duh ! 2,5 Ton Uranium Mendadak Hilang di Libya

Forumterkininews.id, Tripoli- Sekitar 2,5 ton uranium alami yang disimpan di sebuah situs di Libya yang dilanda perang telah hilang. Hal itu diungkapkan pengawas nuklir PBB pada Kamis, (16/3).

Uranium alami sendiri tidak dapat segera digunakan untuk produksi energi atau bahan bakar bom. Karena proses pengayaan biasanya memerlukan logam untuk diubah menjadi gas. Kemudian diputar dalam sentrifugal untuk mencapai tingkat yang dibutuhkan.

Namun, setiap ton uranium alam – jika diperoleh oleh suatu kelompok dengan sarana dan sumber daya teknologi – dapat disempurnakan menjadi 5,6 kilogram (12 pon) bahan kelas senjata dari waktu ke waktu, kata para ahli. Itu membuat penemuan logam yang hilang menjadi penting bagi para ahli nonproliferasi.

Dalam sebuah pernyataan, Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Mariano Grossi, memberi tahu negara-negara anggotanya pada Rabu tentang uranium yang hilang.

Pernyataan IAEA tetap dirahasiakan meskipun pada banyak detail.

“Pada hari Selasa, pemeriksa badan perlindungan menemukan bahwa 10 drum berisi sekitar 2,5 ton uranium alami dalam bentuk konsentrat bijih uranium tidak ada seperti yang dinyatakan sebelumnya di sebuah lokasi di negara bagian Libya,” kata IAEA dikutip Reuters.

“Kegiatan lebih lanjut akan dilakukan oleh badan tersebut untuk mengklarifikasi keadaan pemindahan bahan nuklir dan lokasinya saat ini.”imbuh mereka.

Salah satu situs yang dinyatakan hilang tersebut adalah Sabha. Sekitar 660 kilometer (410 mil) tenggara ibu kota Libya, Tripoli, di wilayah selatan Gurun Sahara yang tanpa hukum.

Di sana, Libya di bawah diktator Moammar Qadhafi menyimpan ribuan barel yang disebut uranium kue kuning untuk fasilitas konversi uranium yang direncanakan sebelumnya yang tidak pernah dibangun dalam program senjata rahasianya selama puluhan tahun.

BACA JUGA:   Menolak Ditangkap, Politisi Brasil Lukai Petugas Kepolisian

Perkiraan menempatkan persediaan Libya sekitar 1.000 metrik ton uranium kue kuning di bawah Qadhafi. Yang mengumumkan program senjata nuklirnya yang baru lahir ke dunia pada tahun 2003 setelah invasi pimpinan AS ke Irak.

Artikel Terkait