“Early Warning” Teknologi Canggih Peringatan Dini Gempa di Jepang

FTNews – Baru-baru ini Jepang dilanda gempa berkekuatan magnitudo 7,5 pada Senin (1/1) lalu. Gempa tersebut memakan 73 korban jiwa hingga saat ini. Daerah Semenanjung Noto mengalami kerusakan parah.

Namun, di balik dari bencana alam dahsyat tersebut. Jepang memiliki teknologi canggih (early warning) yang dapat memberi peringatan bencana kepada masyarakat.

Early warning merupakan sebuah teknologi terbaik yang negara Samurai Biru tersebut kembangkan dan memiliki kemampuan yang sangat efektif.

Teknologi ini dapat memberi peringatan gempa, melalui notifikasi telepon seluler dalam hitungan detik. Dengan hadirnya teknologi ini, membuat masyarakat Jepang bisa bersiaga ketika bencana seperti gempa. Mereka pun bisa mengevakuasi diri dengan baik.

Meskipun tidak dapat mendeteksi gempa bumi secara baik, teknologi tersebut dapat membantu mengurangi adanya korban jiwa dan kerusakan berlebih yang terjadi. Karena masyarakat bisa mengetahui dan mengambil langkah yang tepat dalam menghadapi situasi tersebut.

Teknologi ini sudah mempunyai sensor pada setiap titik lokasi strategis yang memiliki potensi getaran awal gempa terjadi. Sensor yang menunjang teknologi tersebut yakni, accelerometer, strain meter dan GPS.

Selain itu, teknologi ini juga sudah terintegrasi dengan sistem peringatan tsunami. Hal ini memiliki manfaat yang besar, terlebih bagi masyarakat Jepang yang tinggal pada pesisir pantai dapat evakuasi dengan tepat dan cepat.

Waktu peringatan pada early warning, memberikan jeda waktu sekitar 10-30 detik sebelum terjadinya gempa. Dengan seperti itu, fasilitas umum ataupun transportasi umum, seperti kereta serta lift bisa berhenti otomatis agar mengurangi dampak gempa.

Gempa di Jepang

Teknologi ini sangat berguna untuk daerah seperti Jepang yang sering terjadi gempa dahsyat. Jepang sendiri sudah beberapa kali terkena bencana alam gempa dan memakan korban jiwa yang besar.

BACA JUGA:   Gempa di Kabupaten Cianjur Terasa hingga Jakarta

Mulai dari gempa tahun 684 yang memakan korban sekitar 1.000 jiwa. Lalu, tahun 1498 dengan kekuatan magnitudo 8,4 dan terjadi tsunami sehingga, memakan 41.000 korban jiwa.

Pada tahun 1923 menjadi gempa dengan korban jiwa terbanyak yakni, sekitar 142.000 jiwa dengan waktu gempa sekitar 5 sampai 10 menit.

Selain itu pada tahun abad ke 20. Jepang gempa dengan memakan korban jiwa terbesar terjadi pada tahun 2011. Dengan diiringi tsunami setinggi 30 meter yang menyebabkan 15.894 orang meninggal. Gempa ini juga memicu bencana nuklir Fukushima Daiichi.

Artikel Terkait

Live Streaming di Indonesia, Youtuber IShowSpeed Sampai Dibikin Nangis!

FT News - Seorang Youtuber asal Amerika Serikat (AS), IShowSpeed,...

Respon Polos Orang Indonesia saat Bertemu Youtuber Speed: Dia Siapa?

FT News - Youtuber Speed atau IShowSpeed sedang berkunjung...

Patch Update Wasteland Storm di Garena Undawn Bakal Hadir 19 September

Garena Undawn akan merilis pembaruan patch update Wasteland Storm...

Cek Nomor HP, Ada Aplikasi Selain GetContact

FT News – Akun Fufufafa semakin ramai diperbincangkan oleh...