Eks Insinyur CIA Terlibat Kebocoran Data Terbesar dalam Sejarah

Forumterkininews.id, New York- Joshua Schulte, Eks insinyur Central Intelligence Agency (CIA) harus menjalani persidangan dengan sembilan tuntutan. Hal ini berkaitan dengan kasus kebocoran data tunggal terbesar dalam sejarah CIA.

Melansir CNA, Kamis (14/7), Joshua Schulte terbukti mengungkapkan sejumlah taktik CIA untuk meretas ponsel, komputer, bahkan TV pintar.

“Schulte dihukum karena salah satu kesalahannya yakni tindakan spionase paling berani dan merusak dalam sejarah Amerika,” kata Jaksa AS untuk Distrik Selatan New York Damian Williams membahas kasus itu.

Motif Joshua Schulte melakukan pembocoran informasi dan perangkat peretas kepada WikiLeaks diungkap jaksa. Joshua merasa tidak dihargai di tempatnya bekerja. Pembocoran informasi itu pun akhirnya dilakukan untuk balas dendam kepada CIA.

Ia pun melakukan pembelaan terhadap dirinya. Namun argumen bahwa ia dijadikan kambing hitam atas kegagalan menyembunyikan alat peretasan target operasi CIA ditolak pengadilan.

Saat ini, hukuman untuknya belum ditetapkan karena masih menunggu hasil dari kasus pornografi anak yang menjeratnya. Insiden itu dikenal juga sebagai “Vault 7” yang pada 2017 dibagikan oleh situs WikiLeaks. Dimana situs ini dikenal kerap mengungkapkan dokumen- dokumen rahasia negara ataupun perusahaan global.

Joshua Schulte diketahui mulai menjalani masalah hukum pada 2018 atas kasus dugaan pornografi anak. Namun kasus hukum yang dihadapinya tak berhenti sampai di situ dan berlanjut hingga tuntutan terkait “Vault 7”.

Sebelumnya di CIA, Joshua Schulte memang bertanggung jawab membangun alat peretasan untuk mengambil data ataupun informasi penting.

Dalam pengembangan kasus, pihak berwajib menemukan Joshua menyimpan informasi rahasia untuk kepentingannya sendiri. Diantaranya kata sandi untuk mengakses penyimpanan terenkripsi milik CIA. Tuntutan kasusnya pun bertambah setelah kecurigaan pembocoran informasi dan alat ke WikiLeaks diajukan.

BACA JUGA:   Belasan Orang Tewas Usai Kapal Migran Tenggelam di Yunani

Adapun tuntutan yang diajukan secara garis besar terkait dengan pengumpulan, pencurian, serta pembocoran informasi rahasia milik agensi intelejen AS itu.

Artikel Terkait