Emas vs Perak: Pilihan Investasi Mana yang Bikin Kantong Tetap Aman?

Memilih instrumen investasi yang tepat menjadi kunci untuk menjaga dan meningkatkan aset di masa depan.

Dua logam mulia yang kerap menjadi pilihan adalah emas dan perak, masing-masing menawarkan karakteristik dan potensi keuntungan yang berbeda.

Karakteristik Emas dan Perak

Baca Juga: Cara Cicil dan Investasi Emas di Pegadaian, Bisa Online Lewat Aplikasi Digital

Ilustrasi emas. [Gemini]

Menurut Pegadaian, emas dianggap sebagai aset safe haven karena harga cenderung stabil dan tahan terhadap fluktuasi pasar.

Kenaikan atau penurunan harga emas biasanya tidak terlalu tajam, sehingga lebih aman untuk investor konservatif.

Baca Juga: Saingi Emas, Robert T Kiyosaki Sebut Dua Aset Investasi Ini Nilainya Akan Terus Meroket

Sementara itu, perak memiliki volatilitas lebih tinggi. Harga perak bisa naik atau turun drastis dalam waktu singkat.

Selain dijadikan investasi, perak juga banyak digunakan di industri elektronik dan energi terbarukan, yang membuat permintaan dan harganya lebih fluktuatif.

Dari sisi harga, emas lebih mahal dibanding perak.

Hal ini berarti modal awal dan potensi keuntungan cenderung lebih besar.

Likuiditas emas pun lebih tinggi; pasar emas luas sehingga harga jual dan beli relatif stabil. Sedangkan pasar perak lebih terbatas, membuat harga jual bisa lebih fluktuatif.

Potensi Keuntungan

Ilustrasi perak. [Gemini]

Emas menawarkan stabilitas nilai dan perlindungan terhadap inflasi, dengan rata-rata pertumbuhan sekitar 8-10% per tahun.

Cocok untuk investasi jangka panjang.

Perak memiliki potensi pertumbuhan harga yang lebih tinggi dalam kondisi tertentu, terutama saat permintaan industri meningkat.

Namun, risiko penurunan nilainya juga lebih besar, sehingga lebih cocok untuk investasi jangka pendek.

Secara ringkas, emas cocok bagi investor yang mengutamakan keamanan dan stabilitas, sedangkan perak menarik bagi mereka yang siap mengambil risiko demi peluang keuntungan lebih tinggi.