FTNews – Nama Kompol Emmy Fenitiruma mencuat di khalayak publik setelah kasus ajudannya, Bripda RRN, yang diduga bunuh diri. Wanita yang menjabat sebagai Wakapolres Sorong, Papua Barat, ini pun menjadi perhatian bagi masyarakat Indonesia.
Ia memulai kariernya sebagai polisi wanita (polwan) setelah lulus dari bintara pada tahun 1996/1997. Setelah lulus, ia mendapatkan penempatan pertama kalinya di Polda Irian Jaya.
Ia menjadi sebagian kecil dari ratusan ribu personel wanita. Bahkan, hingga per 2023 kemarin, Kapolri Listyo Sigit mengatakan bahwa polwan di Indonesia sejumlah enam persen dari 434 ribu personel.
Kemudian, Emmy Fenitiruma mendapatkan mutasi ke intel pada tahun 2000. Lebih tepatnya, ke dalam pengawasan orang asing.
Setelah itu, ia pun pindah ke Polres Mimika pada tahun 2008. Salah satu alasan dari kepindahan tersebut karena kepindahan sang suami yang berdinas di Mimika juga.
Setelah enam tahun lamanya, wanita ini pindah lagi ke Polres Sorong Kota.
Ia menerima sebuah jabatan sebagai Kasubagdal Ops. Fungsi dari jabatan tersebut adalah melaksanakan pengendalian operasi dan pengamanan kepolisian. Lalu, mengumpulkan, mengelola, dan menyajikan data dan pelaporan operasi kepolisian dan kegiatan keamanan. Serta, mengendalikan pelaksanaan pengamanan markas.
Emmy Fenitiruma juga sempat menjabat sebagai Kasat Bimas di Polres Sorong Kota. Namun, ia menempuh jalur pendidikan hingga lulus sehingga menjadi Kapolsek di Aimas, Kabupaten Sorong pada tahun 2018.
Tidak sampai satu tahun menjabat di posisi tersebut, wanita yang memiliki tiga anak ini mendapatkan panggilan oleh Polres Kabupaten Sorong pada tahun 2019. Yang mana, mengharuskannya menjabat sebagai Kabag Ops Polres Kabupaten Sorong.
Setahun bertugas, ia harus kembali ke Polres Sorong Kota pada tahun 2020. Kali ini, Emmy menjabat sebagai Kabag REN.
Hanya baru berjalan dua bulan, ia mendapatkan promosi untuk menjabat sebagai Wakapolres Kabupaten Sorong sejak tahun 2021. Hingga saat ini, ia telah mengabdi selama tiga tahun di dalam jabatan tersebut.
