FTNews – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperkirakan ada sekitar 1.585 orang warga dari total 11.615 orang penduduk Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara, yang harus segera dievakuasi pasca-erupsi Gunung Ruang.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyebut jika mengacu pada aplikasi InaRisk ada sekitar 1.585 orang yang berisiko tinggi dan harus dievakuasi.
Dalam pernyataannya itu, Muhari menjelaskan ribuan warga itu berjarak paling dekat dari jangkauan material erupsi yakni radius 2,5 kilometer. Atau di wilayah Pantai Barat Pulau Tanggulandang.
“Sementara berdasarkan rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) zona aman berada pada radius enam kilometer dari pusat erupsi gunung,” katanya, Kamis (18/4).
Berdasarkan informasi dari tim SAR, kata dia, proses evakuasi tersebut masih berlangsung sejak Selasa (16/4) malam hingga Rabu. Lebih dari 800an sudah jalani evakuasi baik mandiri maupun bersama kapal Kantor SAR Manado.
“Mereka ada yang naik ke puncak bukit dan juga ada yang menyeberang menggunakan kapal,†ujarnya.
Dalam peristiwa ini lanjutnya, beberapa orang warga dilaporkan terluka akibat terkena serpihan material batu kerikil yang Gunung Ruang lontarkan saat erupsi.
Untuk memastikan kondisi tersebut, lanjutnya, Kepala BNPB Suharyanto bersama Kepala PVMBG Hendra Gunawan hari ini bakal langsung ke lokasi. Membawa serta dukungan logistik kebutuhan pokok dan peralatan penunjang penanganan darurat.
Erupsi Eksplosif
Sebelumnya data PVMBG menyebutkan selama kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi. Dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang.
Erupsi eksplosif itu menimbulkan suara gemuruh, gempa, dan kilatan petir vulkanik.
Pada periode 1-17 April 2024 PVMBG mencatat jumlah kegempaan di Gunung Ruang sebanyak 1.439 kali gempa vulkanik dalam. Lalu 569 kali gempa vulkanik dangkal, enam kali gempa tektonik lokal, dan 167 kali gempa tektonik jauh.
Sejak Rabu (17/4) malam PVMBG meningkatkan status Gunung Ruang dari Level III menjadi Level IV atau Awas. Mengharuskan daerah tersebut untuk dikosongkan dari semua aktivitas masyarakat.
