Pemerintah Kampanyekan Penggunaan Mobil Listrik di Event Internasional

Forumterkininews.id, Jakarta -Pemerintah terus kampanyekan penggunaan mobil listrik ke masyarakat Indonesia. Terbukti, pemerintah kembali gunakan mobil listrik saat menggelar event internasional macam KTT ASEAN ke-42.

Hal itu seperti diungkapkan Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara, Setya Utama di Jakarta pada Senin (17/4).

“Penggunaan mobil listrik dalam kegiatan internasional menjadi bagian dari kebijakan pemerintah Indonesia. Ini untuk mendukung industri mobil listrik agar dapat mengembangkan pemanfaatan energi hijau dan biru di Indonesia,” katanya.

Penggunaan mobil listrik dalam kegiatan-kegiatan internasional menjadi kesempatan bagi pemerintah. Hal ini untuk menyuarakan penggunaan mobil listrik dan pengembangan industri mobil listrik di Indonesia.

Baca Juga: Bukti Hyundai Dukung Kesuksesan KTT ASEAN ke-42

“Kami konsisten setiap kali penyelenggaraan acara internasional seperti KTT ASEAN dan KTT ASEAN Plus di Jakarta,” kata Setya.

“Serta KTT Archipelagic and Island States di Bali kita akan gunakan untuk mengampanyekan penggunaan mobil-mobil yang (memanfaatkan) energi hijau dan biru,” tambahnya.

Pada Senin (17/4) dilaksanakan upacara penyerahan secara simbolis mobil listrik Hyundai IONIQ 5 sebagai kendaraan operasional bagi peserta KTT ASEAN ke-42.

Sebanyak 117 unit mobil Hyundai IONIQ 5 akan dialokasikan sebagai kendaraan operasional bagi menteri, protokoler, keamanan, dan mobil keselamatan.

Setya menambahkan selain Hyundai pemerintah juga melakukan kerja sama dengan beberapa produsen kendaraan listrik seperti BMW, Toyota, dan Wuling sebagai penyedia mobil listrik yang digunakan sebagai kendaraan operasional dalam kegiatan internasional.

Setya berharap industri mobil listrik di Indonesia semakin berkembang dengan dibangunnya pabrik-pabrik mobil listrik baru.

Sehingga dapat menyerap banyak tenaga kerja dan memanfaatkan bahan-bahan mineral yang berasal dari dalam negeri. Ini untuk membuat baterai sehingga bisa memberikan dampak pertumbuhan ekonomi bagi Indonesia.

Artikel Terkait