Fakta Meninggalnya Anak Gajah Tari di Tesso Nilo, Terungkap Penyebabnya
Riau

Duka menyelimuti Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Riau dan dunia fauna Indonesia. Seekor anak gajah sumatera bernama Kalistha Lestari atau akrab disapa Tari, ditemukan mati pada Rabu (10/09/2025) pagi.
Tari selama ini dikenal publik sebagai gajah kecil yang lucu dan menggemaskan di TNTN. Ia sangat dicintai warga. Popularitasnya menjadikannya sebagai ikon baru TNTN.
Sehari sebelum ditemukan mati, Tari masih dalam kondisi sehat. Ia tampak bermain, memiliki nafsu makan normal, dan tidak menunjukkan tanda-tanda kelemasan.
Baca Juga: Lagi, Gajah Ditemukan Mati dalam Kondisi Mengenaskan Kali Ini Terjadi di Taman Nasional Tesso Nilo
Karena itu, kematian gajah betina berusia 2 tahun 10 hari ini cukup mengejutkan pihak TNTN maupun para mahout. Kehilangan Tari menjadi duka mendalam bagi jajaran TNTN dan masyarakat yang mengikuti perkembangan satwa itu.
Kepergian Tari disebut menjadi pengingat pentingnya menjaga kelestarian gajah sumatera yang kian terancam.
Baca Juga: Hadiri Kongres PSI 2025, Prabowo: Gajah Binatang Kesayangan Saya
Fakta-fakta Kematian Gajah Tari
1. Ikon dan Warga Kehormatan Riau
Tari bukan sekadar gajah kecil biasa, ia kerap mencuri perhatian publik lewat tingkah lucunya di media sosial. Bahkan, pada Juli 2025 lalu, Tari bersama anak gajah lain bernama Domang diangkat menjadi warga kehormatan Riau, menandakan peran pentingnya dalam upaya konservasi gajah sumatera.
Aktivitas gajah Tari. (Instagram)
2. Ditemukan Mati oleh Mahout pada Pagi Hari
Pada Rabu (10/09/2025) sekitar pukul 08.00 WIB, seorang mahout menemukan Tari sudah berbaring tanpa gerakan di camp Elephants Flying Squad, Pelalawan. Pemeriksaan awal memastikan tidak ada luka atau trauma, hanya perut yang tampak menggembung.
3. Upaya Perawatan
Kepala Balai TNTN, Heru Sutmantoro menegaskan tim Elephants Flying Squad dan para mahout telah berusaha maksimal memberikan perawatan. Meski begitu, kondisi Tari tidak bisa diselamatkan, dan kematiannya menjadi duka besar bagi seluruh pihak yang merawat serta mengenalnya.
4. Penyebab Kematian
Kepala Balai TNTN, Heru Sutmantoro, menyatakan hasil laboratorium memastikan Tari positif terinfeksi Elephant Endotheliotropic Herpes Viruses (EEHV). Virus herpes ini khusus menyerang gajah, terutama anak gajah, dan dikenal sangat mematikan karena cepat menyebar serta sulit ditangani.
5. Tidak Ada Tanda Sakit
Menurut keterangan TNTN, sehari sebelum kematian, Tari masih menunjukkan kondisi sehat. Ia aktif bermain, nafsu makan normal, serta tidak ada gejala sakit, hanya intensitas menyusu yang sedikit berkurang.