Forumterkininews.id, Manila- Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. menyebut akan memerintahkan polisi untuk menindak senjata api ilegal di negara itu. Pasca penembakan pekan lalu yang menewaskan seorang Gubernur.
Serangan terhadap Gubernur Negros Oriental Roel Degamo di rumahnya pada hari Sabtu, (4/3) oleh setidaknya enam pria bersenjatakan senapan serbu dan mengenakan kamuflase militer dan rompi tahan peluru adalah yang paling mematikan bagi para politisi dalam beberapa pekan terakhir.
Itu juga merupakan serangan senjata yang paling mengkhawatirkan di bawah kepemimpinan Marcos, yang mengatakan dia terkejut ketika melihat rekaman orang-orang bersenjata berjalan ke kompleks perumahan Degamo.
“Yang ini sangat menakutkan dan benar-benar saya tidak tahu. Ini bukan milik masyarakat,†kata Marcos dalam konferensi pers Senin, (6/3) dikutip AP.
Pembunuhan Degamo kata Marcos, sama sekali tidak dapat diterima dan tidak akan dibiarkan begitu saja.
Saat ini, polisi masih mengejar tersangka lain dalam penembakan itu. Empat tersangka, termasuk dua mantan tentara, telah ditangkap dan didakwa, dan satu lainnya tewas dalam baku tembak singkat dengan polisi.
Marcos juga mengatakan dia telah memerintahkan Departemen Dalam Negeri dan polisi nasional untuk menilai hot spot politik di negara itu. Kemudian membongkar tentara swasta dan menyita senjata api ilegal, yang di masa lalu telah mendorong kejahatan impunitas semacam itu.
Degamo, yang mendukung pencalonan presiden Marcos tahun lalu, bertemu dengan sekelompok penduduk desa miskin yang mencari bantuan medis dan lainnya ketika orang-orang bersenjata tib-tiba berjalan dengan tenang ke kompleks perumahannya di kota Pamplona dan melepaskan tembakan.
Mereka melarikan diri dengan tiga SUV, yang kemudian ditinggalkan di kota terdekat. Polisi mengatakan sekitar 10 orang terlihat melarikan diri.
Sedikitnya 17 lainnya, termasuk seorang dokter dan dua tentara, terluka dalam serangan itu, kata polisi.
