Firli Bahuri Curhat Diserang Balik Koruptor
Hukum

FTNews, Jakarta - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menyebut saat ini tengah menghadapi serangan balik para koruptor. Ia pun mengaku tak gentar untuk membersihkan negeri ini dari praktik korupsi.
Hal ini Firli sampaikan dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, pada Senin (20/11).
“Benar bahwa demikian beratnya posisi saya saat ini. Ketika melawan serangan balik koruptor apalagi itu dihadapi dengan gagah berani. Dengan tanpa menyerah, tanpa mengenal lelah untuk membersihkan negeri ini dari praktik korupsi. Dan pastilah akan terjadi perlawanan dari koruptor,†kata Firli.
Baca Juga: KPK Sita Rp100 Miliar Kasus Suap Bakamla dari PT Merial Esa
Lebih lanjut dalam dugaan pemerasan ke mantan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo, ia menegaskan tidak pernah mangkir karena sadar harus taat pada proses hukum.
“Kami dipanggil 8 November 2023 tapi dalam waktu yang sama saya juga harus menjalankan tugas sebagai ketua KPK RI. Saya harus berangkat ke Aceh. Saya hadir dan menuntaskannya,†ucap Firli.
Kemudian Firli menyebut telah melaksanakan kewajiban dan memenuhi kebutuhan penyidik. Termasuk memberikan keterangan sebagai saksi. Termasuk juga memenuhi permintaan penyidik terkait penyerahan dokumen Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN).
Baca Juga: Menanti RUU TPKS, Komnas Perempuan: Setiap Dua Jam, Ada Kekerasan Terhadap Perempuan
Firli Bahuri Bantah Lakukan Pemerasan
Selain itu Firli juga menyebutkan dalam hal ini ia mendapatkan informasi dari pengacara terkait pemeriksaan kasus tersebut. Sudah lebih dari 100 orang dimintai keterangan sebagai saksi. Termasuk juga kurang lebih 20 pegawai KPK, dan juga beberapa ahli.
“Pada 26 Oktober 2023 penyidik melakukan penggeledahan ke rumah saya di Bekasi Villa Galaxy dengan hasil tidak ada barang bukti yang ditemukan. Sedangkan kegiatan geledah di rumah sewa saya di Kertanegara 46, ada 3 barang yang disita berupa kunci, gembok, dan juga keyless kunci mobil,†papar Firli.
Sementara itu sebagai ketua KPK Firli menyebutkan tidak pernah merasa kecewa kepada siapapun, termasuk kepada negara. Prinsipnya negara membutuhkan pengabdian terbaik seluruh anak bangsa dan seluruh penegak hukum untuk tidak mundur dari suatu hadapan tentang kebathilan. Terutama menghadapi serangan balik para koruptor.
Pada kesempatan yang sama, Firli juga menegaskan tidak pernah melakukan pemerasan dan terlibat dalam gratifikasi kepada siapapun.
“Saya menyatakan di setiap kesempatan bahwa saya tidak pernah melakukan pemerasan terhadap siapapun. Dan saya tidak pernah terlibat terkait dengan suap menyuap dan gratifikasi kepada siapapun,†tegas Firli.