Gading Marten dan Gisella Anastasia Rayakan Tahun Baru 2025 Bersama
Lifestyle

Gading Marten dan mantan istrinya, Gisella Anastasia merayakan tahun baru bersama meskipun status mereka telah bercerai.
Hal itu diketahui melalui akun instagram milik Gading Marten @gadiiing dikutip pada Rabu (1/1/2025).
Dalam postingan, Gading Marten dan Gisella Anastasia beserta putri semata wayang mereka, Gempita Noura Marten alias Gempi tampil couple dengan atasan serba putih.
Baca Juga: Gading dan Gisel Temani Gempi Luncurkan Lagu Ajaib Ciptaan Yura Yunita dan Donne Maula
Mereka terlihat kompak memainkan kembang api pada detik-detik pergantian tahun baru 2025.
"Happy New Year 2025," ucap Gading Marten dalam unggahannya.
Bintang film Modal Nekad itu juga sempat membeberkan doa untuk tahun ular tikus nanti, salah satunya berharap tetap harmonis hingga diberikan kesehatan.
Baca Juga: Cinta Brian Pacaran dengan Gisella Anastasia, Maxime Bouttier: Dia Mau Ikutin Jejak Aku
"Semoga doa doa yang baik terkabul, kumpul sama orang-orang baik....sehat semua, semua bahagia semuanyaaa...amin," ungkap Gading Marten.
Unggahan Gading Marten itu rupanya mendapat reaksi beragam dari sejumlah netizen, salah satunya mendesak mereka untuk segera rujuk.
Desakan rujuk netizen itu karena keduanya belakangan ini seringkali menghabiskan waktu bersama, hingga liburan bareng keluar negeri.
"rujuk gak lu pada," komentar salah satu netizen
"Rujuk donk," celetuk netizen lainnya
"Balikan gak lu berdua," timpal netizen
"Gemesss banget kalian happy new year 2025," sahut netizen lainnya.
Sebagai informasi, Gading Marten dan Gisella Anastasia menikah pada pada 14 September 2013 di Tirtha Luhur, Bali.
Tak berselang lama, keduanya dikarunia seorang anak perempuan bernama Gempita Noura Marten alias Gempi pada 16 Januari 2015.
Sayangnya rumah tangga mereka tak bertahan lama, Gading Marten dan Gisella Anastasia resmi bercerai pada tanggal 23 Januari 2019 setelah adanya gugatan cerai pada 19 November 2018.
Setelah cerai, Gisella Anastasia sempat membongkar alasan cerai dari Gading karena “sikap overthinking, agama doang tapi tak dipakai, enggak fokus dan banyak setan masuk”. (Selvianus Kopong Basar)