Gaza Terkini: 20.000 Warga Palestina Tewas, 2 Juta Lainnya Mengungsi

FTNews, Gaza- Kantor media pemerintah Hamas di Jalur Gaza mengatakan pada Rabu, (20/12), setidaknya 20.000 orang telah terbunuh di wilayah Palestina sejak perang dengan Israel dimulai.

Sekitar 8.000 anak-anak dan 6.200 perempuan termasuk di antara korban tewas, kata mereka, ketika konflik terus berkecamuk lebih dari dua bulan setelah pecah pada 7 Oktober lalu.

Terbaru, pasukan Israel menewaskan 25 orang dalam pemboman di Gaza selatan, menyerang sebuah kamp pengungsi di utara.

Baca Juga: Hujan Deras di Gaza Tambah Derita Warga Palestina

Israel bahkan menggerebek salah satu rumah sakit terakhir yang beroperasi di wilayah tersebut.

Tak berhenti sampai di situ, kondisi ini juga mengharuskan sekitar 2 juta orang mengungsi dari rumah mereka.

Dengan sedikit akses terhadap makanan, air bersih atau sanitasi memicu kemarahan internasional, bahkan di antara sekutu dekat Israel.

Serangan Tak Henti

Di Rafah di Gaza selatan, serangkaian serangan udara Israel menghantam tiga rumah yang berdekatan dan menewaskan 25 orang.

Menurut laporan media Palestina, dan 10 orang lainnya tewas dalam serangan di kamp pengungsi Jabalia di utara.

Serangan juga terjadi baru-baru ini di dalam kompleks gereja dan sekolah di Gaza.

Ini tentunya telah meningkatkan kekhawatiran mengenai perlindungan warga sipil.

Melasir laporan Aljazeera, saat ini lebih banyak serangan militer Israel di Tepi Barat yang diduduki.

Menurut video yang diverifikasi oleh unit pengecekan fakta Sanad Al Jazeera, pasukan Israel telah menyerbu:

  • Tuqu’, tenggara Betlehem
  • Nahalin, barat daya Betlehem
  • Bani Naim, sebelah timur Hebron
  • Kamp pengungsi Ein el-Sultan, dekat Jericho

Penggerebekan juga dilaporkan terjadi semalam di kota Qalqilya serta kota Yabad.

Video dari Yabad, barat daya Jenin, menunjukkan pasukan Israel berpatroli di jalan-jalan kota.

BACA JUGA:   Temui Menteri India, Airlangga Bahas Kerja Sama

Setidaknya 303 warga Palestina telah dibunuh oleh Israel di Tepi Barat yang diduduki, sebagian besar dari mereka dibunuh dalam serangan militer Israel.

Artikel Terkait