Gaza Terkini: Gencatan Senjata Diperpanjang 2 Hari, 11 Sandera Bebas Lagi

FTNews, Gaza- Gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza yang hampir berakhir, kini diperpanjang dua hari hingga Rabu, (29/11).

“Telah ada kesepakatan untuk memperpanjang jeda kemanusiaan selama dua hari tambahan di Jalur Gaza,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar dalam sebuah postingan di platform media sosial X. Hamas juga mengatakan pihaknya telah menyetujui perpanjangan dua hari.

Belum ada komentar langsung dari Israel, namun seorang pejabat Gedung Putih AS mengonfirmasi bahwa kesepakatan telah tercapai.

Gencatan senjata ini akan memperpanjang jeda dalam perang tujuh minggu antara Israel dan kelompok militan Palestina itu.  Yang memicu konflik terbaru dengan serangan pada 7 Oktober ke Israel selatan, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera sekitar 240 orang.

Sejak gencatan senjata empat hari yang dimulai pada hari Jumat, (24/11), Hamas telah membebaskan beberapa sandera sementara Israel membebaskan beberapa warga Palestina yang ditahannya.

Israel sebelumnya mengatakan akan memperpanjang gencatan senjata satu hari untuk setiap 10 sandera yang bebas. Ini memberikan kelonggaran bagi warga Palestina di jalur pantai Mediterania dari perang.

Respons Biden

Terkait ini, Presiden AS Joe Biden berterima kasih kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu serta Qatar dan Mesir.  Yang telah memfasilitasi pembicaraan tidak langsung antara kedua belah pihak.

Terutama mengenai perjanjian yang akan membebaskan lebih banyak sandera dan memungkinkan lebih banyak bantuan ke Gaza.

Hamas mengatakan sebelumnya, pihaknya telah menerima daftar 33 warga Palestina yang akan bebas dari penjara Israel sebagai imbalannya. Mereka termasuk tiga tahanan perempuan dan 30 anak di bawah umur.

Dengan pembebasan terbaru ini, Hamas telah membebaskan total 69 orang sejak Jumat, termasuk warga Israel dan non-Israel.

BACA JUGA:   Kasus Demam Berdarah di Laos Terus Naik

Berdasarkan ketentuan perjanjian gencatan senjata empat hari yang ada, Hamas akan membebaskan total 50 wanita dan anak-anak Israel yang menjadi korban sandera di Gaza.

Tidak ada batasan dalam kesepakatan mengenai jumlah orang asing yang bisa bebas.

Sebelum pembebasan terakhir, juru bicara Israel mengatakan jumlah sandera yang masih berada di Gaza pada Senin adalah 184 orang, termasuk 14 orang asing dan 80 warga Israel dengan kewarganegaraan ganda.

Kesepakatan gencatan senjata pekan lalu, adalah penghentian pertama pertempuran dalam tujuh minggu sejak Hamas menyerang Israel, menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 240 orang kembali ke Gaza, menurut penghitungan Israel.

Artikel Terkait