Forumterkininews.id, Washington – Hati-hati dalam mengetik. Jika salah, hal itu bisa berdampak buruk seperti yang dialami Amerika Serikat.
Jutaan email militer AS telah salah dikirim ke Mali, yang merupakan sekutu Rusia. Hal ini terjadi karena kesalahan pengetikan kecil.
Email yang ditujukan untuk domain “.mil” militer AS, selama bertahun-tahun, telah dikirim ke negara Afrika barat yang diakhiri dengan akhiran “.ml”.
Beberapa email dilaporkan berisi informasi sensitif seperti kata sandi, catatan medis, dan rencana perjalanan pejabat tinggi.
Pentagon mengatakan telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah tersebut.
Menurut Financial Times, yang pertama kali melaporkan kisah tersebut, pengusaha internet Belanda Johannes Zuurbier mengidentifikasi masalah tersebut lebih dari 10 tahun yang lalu.
Sejak 2013, dia telah memiliki kontrak untuk mengelola domain negara Mali dan, dalam beberapa bulan terakhir. Dia dilaporkan telah mengumpulkan puluhan ribu email yang salah alamat.
Tidak ada yang ditandai sebagai rahasia. Tetapi, menurut surat kabar itu, termasuk data medis, peta fasilitas militer AS, catatan keuangan dan dokumen perencanaan untuk perjalanan resmi serta beberapa pesan diplomatik.