Gempa Bumi Meluluhlantakkan Rumahnya, Pria Ini Trauma Berat dan Putuskan Tinggal di Goa

Gempa bumi dahsyat yang menimpa Turki Selatan 6 Februari 2023 lalu meninggalkan trauma mendalam bagi para korbannya. Mereka yang berhasil selamat dari gempa dahsyat berkekuatan 7,8 SR ini berjuang untuk mendapatkan kehidupan normal kembali. Tapi tidak mudah.

Ali Bozoğlan, salah satunya. Hingga kini dia belum bisa melupakan dasyatnya gempa yang menghancurkan rumahnya dan segala yang ada di Provinsi Hatay itu. Puluhan ribu orang kehilangan nyawanya. Beruntung dia dan tiga anaknya selamat. Tapi itu tidak membuat dirinya tenang, bahkan hingga kini.

Tampak bukit batu tempat goa Ali Bozoglan tinggal, ternyata tidak mudah dicapai/Foto: tangkap layar YouTube Gazete Duvar

Dikutip dari Wikipedia, gempa mematikan itu terjadi pada pukul 04:17 waktu setempat yang mengakibatkan terjadinya kerusakan luas di Turki dan Suriah. Tercatat, gempa pertama ini berkekuatan M 7,8. Gempa tersebut merupakan gempa bumi terkuat sejak Gempa bumi Erzincan 1939, dan tercatat sebagai gempa bumi terkuat kedua di negara itu.

Baca Juga: Sejarah Gempa Turki: Tahun 2023 Diguncang Gempa Dahsyat M7.8 Berdampak hingga ke Suriah, Kematian 63 Ribu Orang

Gempa dahsyat M 7.8 menghancurkan Provinsi Hatay, selatan Turki/Foto:Doruk Aksel Anıl,pexels.com

Gempa tersebut juga merupakan gempa bumi paling dahsyat yang pernah melanda Turki setelah gempa bumi İzmit 1999, serta gempa bumi terbesar dan paling mematikan pada tahun 2023, dan secara global sejak Gempa bumi Haiti 2010.

Akibat dari runtunan gempa tersebut, lebih dari 62,013 orang tewas dan lebih dari 121,000 orang terluka, gempa ini menjadikan salah satu bencana gempa bumi paling mematikan pada abad ke-21.

Ali Bozoğlan merasa nyaman 2 tahun tinggal di goa/Foto: tangkap layar Ali Bozoğlan

Keluarga Menolak Ikut Tinggal di Goa

Kembali ke masalah Ali Bozoğlan yang merasa trauma berat. Sejak kejadian itu dia menolak tinggal di rumah. Lalu dia pun mencari tempat tinggal lain, dan menemukan adanya sebuah gua kecil yang berada di pinggir kotanya. Ali pun memutuskan mengubah gua itu menjadi tempat tinggalnya. Ia merasa gua itu lebih aman dari guncangan gempa bumi ketimbang rumah.

Maka sejak itu dia pun tinggal di gua. Hanya sendiri. Dia tidak berhasil meyakinkan keluarganya untuk tinggal bersama di gua itu. Akhirnya dia pun memutuskan menjalani hidup sendiri di gua. Sampai kini Ali sudah 2 tahun hidup di goa kecil itu dan dia merasa nyaman.

“Saya telah tinggal di sini selama 2 tahun setelah gempa bumi dan saya menemukan kedamaian di gua ini,” kata Ali Bozoğlan kepada TGRT Haber. “Gua ini telah ada selama ribuan tahun dan tidak runtuh.”

Setelah mendengar tentang tempat tinggal pria itu, Gubernur Distrik Defne menawarinya rumah kontainer yang nyaman di suatu tempat yang lebih dekat dengan kota, tetapi Ali mulai menyukai kehidupan yang jauh dari keramaian kota, belajar menghargai kedamaian dan ketenangan gua kecilnya.

“Saya mencuci piring dan pakaian, membersihkan, dan menyiapkan makanan yang akan saya makan. Saya memiliki kehidupan yang indah di gua,” kata Ali, sebagaimana dikutip Oddity Central.

“Saya jauh dari semua orang dan berhubungan dengan alam. Orang-orang yang tidak berpendidikan berbicara buruk tentang saya yang tinggal di gua. Karena mereka tidak duduk dengan saya, berbicara dengan saya, dan tidak mengenal saya, mereka memberikan komentar yang berbeda.”

Foto: tangkap layar YouTube Gazete Duvar

Ali mengakui bahwa tinggal sendirian di gua tidaklah sempurna. Karena gua merupakan tempat berlindung alami dan relatif hangat selama musim dingin dan sejuk di musim panas.

Gua menarik ular dan hewan pengerat, tetapi ia sudah terbiasa dengan hal itu. Ia juga ingin memiliki akses ke toilet yang layak dan air bersih, tetapi hal itu hampir mustahil.

Ia sekarang berencana untuk memasang panel surya sehingga ia dapat menyalakan mesin cuci dan kulkasnya, tetapi bahkan jika rencananya tidak berhasil, ia tidak berencana untuk menukar kenyamanan guanya dengan bangunan buatan manusia dalam waktu dekat.***

Sumber: Oddity Central