Sejarah Gempa Turki: Tahun 2023 Diguncang Gempa Dahsyat M7.8 Berdampak hingga ke Suriah, Kematian 63 Ribu Orang
Nasional

Turki baru saja diguncang gempa bumi cukup keras, tepatnya di Istambul, dengan laporan sementara daru Kepresidenan Manajemen Bencana dan Darurat Turki (AFAD), kekuatan gempa M6.2. Sejauh mana dampak kerusakan dari gempa tersebut, termasuk korban belum diketahui.
Sebelumnya, bahkan belum lama ini, Turki juga dilanda gempa dasyat yang mematikan. Kekuatan gempa pada 6 Februari 2023 yang hingga kini masih menjadi cerita pilu kebanyakan masyarakat adalah M7.8. Sungguh luar biasa kerusakan yang dihasilkan dari M7.8 itu yang terjadi di 34 km barat kota Gaziantep pada pukul 04:17 waktu setempat (01:17 UTC), yang mengakibatkan terjadinya kerusakan luas di Turki dan Suriah.
Dilansir Wikipedia, tercatat dengan maksimum intensitas Mercalli XII (Ekstrem) dengan bermagnitudo 7,8 Gempa tersebut merupakan yang terkuat dan paling brutal sejak Gempa bumi Erzincan 1939, dan tercatat sebagai gempa bumi terkuat kedua di negara itu.
Baca Juga: Gempa Bumi Meluluhlantakkan Rumahnya, Pria Ini Trauma Berat dan Putuskan Tinggal di Goa
Gempa tersebut juga merupakan gempa bumi paling dahsyat yang pernah melanda Turki setelah gempa bumi İzmit 1999, serta gempa bumi terbesar dan paling mematikan pada tahun 2023, dan secara global sejak Gempa bumi Haiti 2010.
Sejumlah gempa susulan terjadi setelah gempa pertama, dengan yang terbesar di antaranya berkekuatan 6,7 M yang mengguncang 11 menit setelahnya. Gempa bumi kedua terjadi sembilan jam kemudian, di 5 km selatan–tenggara Ekinözü, di Provinsi Kahramanmaraş pada pukul 13:24 waktu setempat (10:24 UTC), dengan maksimum intensitas Mercalli X (Ekstrem) bermagnitudo 7,5 M atau M7.7 menurut GEOSCOPE dan GCMT
Akibat dari runtunan gempa tersebut, lebih dari 62,013 orang tewas dan lebih dari 121,000 orang terluka, gempa ini menjadikan salah satu bencana gempa bumi paling mematikan pada abad ke-21.
Terjadi kerusakan luas di area seluas sekitar 350.000 km2 (140.000 sq mi) (atau seukuran negara Jerman). Diperkirakan 14 juta orang, atau 16% dari populasi Turki, terkena dampaknya. PBB memperkirakan lebih dari 5 juta orang kehilangan tempat tinggal dikedua negara.
Menyusul seruan Turki untuk bantuan internasional, lebih dari 141.000 orang dari 94 negara bergabung dalam upaya penyelamatan, termasuk 60.000 pasukan SAR, 5.000 petugas kesehatan dan 30.000 sukarelawan.***
Sumber: Wikipedia