Gibran Rakabuming: Hilirisasi Akan Membuka 5 Juta “Green Jobs”

FTNews – Saat penyampaian visi dan misi di debat cawapres keempat pada hari Minggu (21/1), Gibran Rakabuming Raka menyampaikan sesuatu yang mungkin baru di telinga kita. Gibran menyebutkan bahwa ia dapat membuka 19 juta lapangan pekerjaan dan 5 juta di antaranya merupakan green jobs.

“Jika agenda hilirisasi, pemerataan pembangunan, transisi menuju energi hijau, ekonomi kreatif, UMKM, bisa kita kawal, insyaallah akan terbuka 19 juta lapangan pekerjaan untuk generasi muda dan kaum perempuan. 5 juta di antaranya adalah green jobs,” ungkap putra sulung Jokowi ini.

Ini merupakan kabar yang baik bagi para pencari pekerja di Indonesia. Namun, ada satu hal yang menarik adalah adanya green jobs.

Berdasarkan International Labour Organization (ILO), green jobs adalah pekerjaan yang layak dan ramah lingkungan. Tujuan adanya pekerjaan ini adalah membangun masyarakat yang berkelanjutan dan mampu melestarikan lingkungan hidup di masa depan.

Sebenarnya, program ini sudah ada sejak tahun 2007 antara ILO, Program Lingkungan PBB, dan Konfederasi Serikat Internasional. Lalu, Organisasi Pengusaha Internasional ikut bergabung dalam program ini.

Bidang-bidang pekerjaan yang memiliki potensi menjawab permasalahan perubahan iklim serta permasalahan lingkungan lainnya antara lain:

  1. Pemulihan stok dan konstruksi hijau yang ada
  2. Pengolahan limbah dan daur ulang
  3. Transportasi umum
  4. Pertanian dan produksi pangan yang berkelanjutan
  5. Kehutanan yang berkelanjutan (bersertifikasi dan mencegah deforestasi)
  6. Pengelolaan manufaktur dan rantai pasokan
  7. Suplai dan efisiensi energi
  8. Pelestarian biodiversitas dan ekosistem
Pembangkit listrik tenaga panas bumi pertama di Indonesia, PLTP Kamojang. Foto: PLN

Beberapa negara di Asia Pasifik sudah menerapkan green jobs ini. Seperti di Thailand, mereka memiliki pekerja restorasi lahan basah. Lalu, di Filipina ada petani yang sudah mengusung pertanian organik.

Di Indonesia sendiri, sudah ada contoh green jobs, yaitu spesialisasi eksplorasi panas bumi. Selain itu, Indonesia juga memiliki pendaur ulang limbah dengan kondisi kerja yang layak di koperasi yang terorganisir dengan baik.

Artikel Terkait