Gunakan AI, Tes Darah Dapat Deteksi Parkinson Lebih Awal

FTNews – Hadirnya teknologi artificial intelligence (AI) dalam dunia kesehatan sangat membantu dunia kesehatan. Salah satu dari pengaplikasiannya adalah, kini tes darah dapat deteksi penyakit Parkinson dengan bantuan AI.

Mengutip dari Guardian, para peneliti mengatakan bahwa mereka dapat mendeteksi hingga tujuh tahun sebelum gejala tersebut muncul. Rencananya, pengaplikasian teknologi ini dapat berlaku di laboratorium-laboratorium milik Badan Kesehatan Amerika Serikat (NHS).

Untuk saat ini, masih belum ada obat untuk mencegah dan menyembuhkan Parkinson. Akan tetapi, dengan adanya sistem yang dapat memprediksi secara akurat, dapat memberi pemberitahuan lebih awal dari sang pasien. Sehingga, tim kesehatan dapat memperlambat laju penyakit ini.

“Kita harus menjumpai mereka sebelum mereka menunjukan gejala. Selalu lebih baik melakukan pencegahan daripada mengobati,” ungkap Profesor Kevin Mills, penulis penelitian ini yang berasa dari UCL Great Ormond Street Institute of Child Health.

Penyakit Parkinson

Ilustrasi bagian otak yang terdampak dari penyakit Parkinson. Foto: Canva

Parkinson sendiri merupakan penyakit neurologis atau berkaitan dengan saraf progresif kronis. Yang mempengaruhi area kecil sel saraf (neuron) pada area otak substansia nigra. Sel-sel tersebut biasanya menghasilkan dopamin, yaitu zat kimia yang mentransmisikan sinyal antara area otak. Sehingga, jika bekerja dengan normal, dapat mengkoordinasikan gerakan otot yang halus dan seimbang.

Penyakit Parkinson ini menyebabkan sel-sel saraf tersebut mati. Oleh karena itu, dapat mengganggu kemampuan tubuh dalam mengontrol gerakan dan keseimbangan. Sehingga, deteksi melalui tes darah dengan bantuan teknologi AI ini sangat membantu untuk memperlambat proses tersebut.

Di tahun 2016, Global Burden of Disease Study mencatat bahwa prevalensi Parkinson di Indonesia sekitar 117.531 hingga 178.755 kasus. Terdapat peningkatan sebesar 21,7 persen dari tahun 1990 ke tahun 2016.

Hingga saat ini, masih belum ada yang mengetahui penyebab dari penyakit ini. Namun, faktor utama yang mendasari seseorang bisa terjangkit adalah melalui genetik dan lingkungan. Para peneliti berhasil mengidentifikasi mutasi genetik spesifik yang dapat menyebabkan penyakit ini timbul. Sementara itu, lingkungan dapat meningkatkan risiko penyakit ini, tetapi risikonya relatif kecil.

BACA JUGA:   Mengalami Hal Ini? Bisa Jadi Kena Stroke Ringan

Biasanya, orang-orang yang terkena Parkinson memiliki sejumlah gejala seperti gerak tubuh melambat, tremor, otot kaku, kejang atau kram, dan lain sebagainya. Para peneliti masih belum dapat menemukan obat dari penyakit misterius ini.

Artikel Terkait