Gunakan Kebaya Saat Kartini, Ternyata Menyimpan Fakta Unik

FTNews – Hari Kartini yang bertepatan pada 21 April merupakan hari memperingati lahirnya Raden Adjeng Kartini. Peringatan hari tersebut karena Kartini sudah memperjuangkan emansipasi wanita.

Biasanya pada tanggal 21 April ini, setiap wanita akan menggunakan pakaian kebaya dengan berbagai motif dan warna yang cerah.

Hal tersebut sejalan dengan kebiasaan Kartini semasa hidupnya menggunakan pakaian kebaya.

Kebaya sendiri merupakan sebuah pakaian perempuan bagian atas dan dipakai bersama kain panjang atau sarung untuk bagian bawahnya. Pada bawah kebaya tersebut memiliki nama daing.

Kebanyakan kebaya memiliki corak bunga-bunga yang kecil dan warna yang cerah. Pakaian ini juga tidak hanya menjadi pakaian yang dikenakan saat hari Kartini saja.

Ilustrasi batik yang Maudy Ayunda pakai. (Foto: Instagram/maudyayunda)

Melainkan ada beberapa saat kalian dapat menggunakan kebaya. Mulai dari saat adanya acara pernikahan, acara khitanan bahkan acara duka atau kematian.

Indonesia sendiri sudah mengajukan kebaya sebagai warisan budaya tak benda kepada UNESCO. Pengajuan ini mereka lakukan melakui cara single nominations.

Sigle nominations merupakan mekanisme dimana satu negara mengajukan kebudayaan dalam dua tahun ke UNESCO.

Kebaya sudah muncul pada abad ke-15. Awalnya pakaian ini memiliki nama Abaya yang memiliki arti jubah atau pakaian.

Di Indonesia sendiri kebaya memiliki keidentikan wanita yang memiliki sifat keteguhan, kesederhanaan, keanggunan dan kelembutan.

Setiap kebaya juga memiliki berbagai arti dan makna sesuai motif dan model yang mereka gunakan. Misalnya pada model kebaya yang ketat dengan kain lilitan, model ini memiliki makna kepada wanita yang lembut dan halus.

Selanjutnya kebaya yang mengikuti bentuk tubuh. Model kebaya tersebut mengartikan bahwa pengguna kebaya itu sebagai orang yang mandiri dan mampu menyesuaikan diri mereka.

Ilustrasi batik yang Maudy Ayunda pakai. (Foto: Instagram/maudyayunda)

Berbeda dengan kebaya dengan model kain panjang atau jarik. Model seperti ini akan menandakan bahwa wanita pemakai kebaya tersebut gemulai.

BACA JUGA:   Demi Selfie Terlihat Cantik, Picu Orang Operasi Plastik

Ikat pinggang atau stagen memiliki arti pada orang Jawa sendiri sebagai orang yang memiliki kesabaran yang tinggi.

Empat Negara Lain Daftarkan Kebaya Ke UNESCO

Kebaya sendiri ternyata tidak hanya Indonesia yang mendaftarkan kepada UNESCO. Melainkan empat negara lainnya seperti Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Thailand juga mendaftarkannya.

Sehingga terjadi keputusan untuk Joint nomination  yang merupakan sebuah mekanisme dimana dua atau lebih negara mengajukan kebudayaan secara bersama-sama setiap tahun sekali.

 

Artikel Terkait