Gunung Ibu Naik Level Awas, 263 Warga Diungsikan

FTNews – Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara naik level dari siaga (level III) menjadi awas (level IV) pada Kamis (16/5) pukul 15.00 WIT. Hingga Jumat (7/5) 263 jiwa sudah diungsikan ke tempat yang lebih aman.

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengeluarkan informasi terkait peningkatan aktivitas Gunung Ibu yang pertama kali meletus tahun 1911 itu.

Merespon hal tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Halmahera bahu membahu bersama tim gabungan langsung menuju ke lokasi terdampak. Tim memberikan masker tambahan kepada masyarakat dan mendirikan tenda bagi warga yang mengungsi.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengungkap, 263 pengungsi tersebut kini sudah berada di pengungsian Desa Gam Ici. Sebanyak 72 jiwa berasal dari Desa Goin, 61 jiwa dari Desa Sangaji Nyeku dan 130 jiwa dari Desa Duono.

“Pemerintah mengimbau kepada masyarakat untuk tidak beraktivitas dalam radius empat kilometer dari Gunung Ibu,” katanya dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (17/5).

Kemudian lanjutnya, jika terjadi hujan abu masyarakat yang akan beraktivitas di luar ruangan agar menggunakan masker. Masyarakat agar mewaspadai potensi hujan lahar di sungai-sungai yang memiliki hulu pada puncak Gunung Ibu. BNPB juga meminta warga agar tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak yang berwenang.

Evakuasi warga ke tempat yang lebih aman. Foto: BNPB

Letusan Pertama

Gunung Ibu merupakan satu dari 127 gunung api aktif di Indonesia. Meletus pertama kali tahun 1911 pada Agustus hingga September. Letusan berikutnya terjadi 87 tahun kemudian, pada Desember 1998 dan menghasilkan sumbat lava.

Tak lama berselang, gunung yang puncaknya merupakan kawah vulkanik ini kembali meletus tahun 1999. Letusannya sebanyak tiga kali pada Januari. Tim terpadu dari Direktorat Vulkanologi melakukan pengamatan seismik serta deformasi. Asap letusan semakin besar dan sudah berubah warna menjadi kelabu.

BACA JUGA:   Hotel dan Resort Perlu Perketat Maintenance Elevator

Sebulan kemudian, tepatnya di bulan Februari, letusan kembali terjadi. Titik letusan berada di tempat di sudut utara-timur laut pada dasar kawah.

Berikutnya, gunung yang lebar pusat kawahnya mencapai 1 kilometer ini meletus lagi di tahun 2001, 2004, 2008 dan 2019.

Artikel Terkait