Hujan Deras Guyur Solo, Banjir Setinggi 50 Cm Terjadi di Tiga Daerah Ini

FTNews – Hujan deras yang mengguyur Kota Solo pada Minggu (25/2) siang membuat sejumlah wilayah di daerah tersebut tergenang air hingga ketinggian mencapai 50 centimeter.

Guyuran hujan yang terjadi merata di Kota Solo sejak pukul 13.00 WIB terjadi selama beberapa waktu. Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surakarta, tiga titik tergenang.

“Ada tiga lokasi yakni Todipan, Kampung Sewu, dan Sudiroprajan,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Surakarta Nico Agus Putranto kepada awak media.

Hujan deras yang terjadi di Kota Solo disertai dengan angin. Agus mengemukakan, sejumlah rumah warga tergenang air di Kampung Sewu. Namun air langsung surut.

“Yang masuk rumah ada sekitar 10-20 rumah, ketinggiannya sampai mata kaki,” katanya.

Sementara di sejumlah lokasi, genangan air sempat berdampak pada kemacetan lalu lintas.

Genangan terjadi karena beberapa saluran air tersumbat sehingga air tidak bisa mengalir ke selokan.

“Saat ini sudah disedot, ini karena selokan buntet. Bukan karena sungai yang meluap airnya,” kata Nico Agus Putranto.

Meski sudah surut, pihaknya tetap berupaya melakukan langkah antisipasi jika kembali terjadi hal serupa.

“Kami antisipasi diantaranya kesiapsiagaan selama 24 jam. Kalau ada kenaikan air, kami ingatkan kewaspadaan kepada masyarakat,” katanya.

Selain itu pihaknya juga terus menyiagakan sejumlah peralatan, salah satunya pompa air untuk mengurangi volume air jika terjadi genangan di jalanan.

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi hujan sedang-lebat disertai kilat dan angin kencang yang dapat terjadi di sejumlah provinsi di Indonesia pada Minggu (25/2).

Sejumlah wilayah yang berpotensi dilanda hujan tersebut meliputi Bali, Bangka Belitung, Banten, Bengkulu, DKI Jakarta.

BACA JUGA:   Presiden Joko Widodo Buka Muktamar Muhamadiyah ke-48

Selain itu juga Gorontalo, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Lampung.

Lantaran itu, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengimbau masyarakat untuk waspada dan siaga dengan cuaca ekstrem serta kemungkinan bencana hidrometeorologi yang masih mengancam sebagian besar wilayah Indonesia hingga Februari 2024.

Artikel Terkait