Ilmuwan Ungkap Objek Misterius Sejuta Kali Lebih Besar dari Matahari

Para astronom menemukan objek misterius yang sejuta kali lebih besar dari matahari. Objek gelap massif di luar angkasa sama sekali tida terlihat oleh mata telanjang. Temuan mengejutkan ini diungkap jurnal Nature Astronomy.
Materi gelap yang misterius ini, belum diberi nama, dilaporkan memiliki massa sejuta kali lebih besar dari matahari tetapi tidak memancarkan cahaya, lapor Phys.org.
Titik buta intergalaksi ini dilaporkan berada lebih dari 10 miliar tahun cahaya jauhnya, jadi kita mengamatinya ketika Bumi baru berusia 6,5 miliar tahun — kurang dari setengah usia planet saat ini, dilansir New York Post.
Karena materi gelap tidak dapat dilihat, para peneliti harus mengamatinya melalui lensa gravitasi, di mana cahaya objek yang lebih jauh terdistorsi dan dibelokkan oleh gravitasi entitas gelap tersebut — seperti cermin rumah kaca.
Untuk mengungkap objek misterius tersebut, tim mengandalkan jaringan teleskop di seluruh dunia, termasuk Teleskop Green Bank di Virginia Barat dan Very Long Baseline Array di Hilo, Hawaii.
Mereka kemudian mengkorelasikan data yang dihasilkan untuk menciptakan sebuah "teleskop super seukuran Bumi," seperti yang dijelaskan para peneliti, yang dengannya mereka dapat menangkap tanda-tanda halus lensa gravitasi dan menjadikannya kurang seperti bidikan kosmik dalam kegelapan.
Mereka juga harus mengembangkan algoritma komputasi canggih dan bahkan memanfaatkan superkomputer untuk mengolah kumpulan data yang luas tersebut.
Ilustrasi/Foto: Pavel Danilyuk, pexels.com
Untungnya, analisis mereka membuahkan hasil.
"Dari gambar beresolusi tinggi pertama, kami langsung mengamati penyempitan busur gravitasi, yang merupakan tanda bahwa kami menemukan sesuatu," kata John McKean, dari Universitas Groningen di Belanda, yang mempelopori pengumpulan data.
"Hanya gumpalan kecil massa lain di antara kita dan galaksi radio yang jauh yang dapat menyebabkan hal ini."
Penemuan gumpalan ini penting karena memperluas pemahaman kita tentang materi gelap, materi yang diyakini ada di luar angkasa tetapi tanpa cahaya tampak untuk membuktikannya.
Faktanya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa materi gelap mungkin sudah ada sebelum Big Bang, inflasi cepat alam semesta kita sekitar 13,8 miliar tahun yang lalu.
“Menemukan gumpalan materi gelap seperti ini merupakan ujian penting bagi pemahaman kita tentang bagaimana galaksi terbentuk,” kata Dr. Powell. “Penemuan ini sangat sesuai dengan jumlah objek gelap yang kami perkirakan akan ditemukan, tetapi setiap deteksi baru membantu menyempurnakan atau menantang teori kami.”
Ia menambahkan, “Setelah menemukan satu, pertanyaannya sekarang adalah apakah kita dapat menemukan lebih banyak lagi dan apakah jumlahnya akan tetap sesuai dengan model.”
Sumber: New York Post