Indonesia Kembangkan Industri Pertambangan Berkelanjutan

FTNews – Indonesia serius dalam komitmennya dalam menyelamatkan Bumi, yaitu dengan mengurangi emisi karbon yang berasal dari seluruh sektornya. Salah satunya, adalah industri pertambangan. Di mana Staf Ahli Bidang Ekonomi SDA Kementerian ESDM, Lana Saria, mengatakan bahwa pihaknya ingin merealisasikan industri pertambangan berkelanjutan.

Dalam Miner Conference and Exhibition 2024, Jakarta, Selasa (4/6), ia menegaskan transformasi industri ini sangat penting. Untuk menjawab tantangan perubahan iklim dan kebutuhan energi bersih. “Dengan kerja sama dan komitmen bersama, kita dapat membangun masa depan yang lebih cerah dan hijau untuk Indonesia,” ungkapnya.

Menurut catatan Global Carbon Project, dari tahun 2013-2022, rerata-rata emisi Indonesia berada di sekitar 930 juta ton emisi karbon. Emisi yang tinggi ini berasal dari maraknya penggunaan energi fosil, alih fungsi lahan, dan deforestasi.

Bahkan Indonesia masuk sebagai penghasil emisi CO2 terbesar kedua di dunia. Sementara itu, Brazil berada di peringkat teratas dengan menyumbang 1,08 miliar ton per tahunnya.

Oleh sebab itu, perlunya pertambangan yang berkelanjutan untuk Indonesia dalam memperkecil emisi karbon yang dihasilkan. Juga, memperlancar jalur Indonesia dalam mengejar net zero emission (NZE).

Pertambangan Berkelanjutan di Indonesia

Staf Ahli Lana Saria mengatakan bahwa Indonesia memiliki kekayaan mineral dan batubara. Yang mana memposisikan Indonesia menjadi pemegang posisi strategis secara global dalam mengimplementasikan pertambangan berkelanjutan.

“Dari nikel, tembaga, hingga tanah jarang, sumber daya kita adalah kunci bagi teknologi masa depan. Namun, kita harus memastikan bahwa eksploitasi sumber daya ini tidak merusak lingkungan dan kesejahteraan masyarakat lokal,” ungkapnya.

Saat ini, industri tambang telah memulai pengintegrasian sumber energi dalam pengoperasiannya. Termasuk, menggunakan tenaga surya dan angin.

BACA JUGA:   Polisi Belum Sasar Pemilik Hak Siar Pertandingan Arema FC Vs Persebaya Surabaya

Selain itu, juga terdapat teknologi carbon capture store (CCS) yang sudah mulai diterapkan. Teknologi ini untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dari proses penambangannya hingga pengolahannya.

“Dengan meningkatkan efisiensi energi dan memanfaatkan teknologi hijau, kita tidak hanya melindungi lingkungan. Tetapi juga meningkatkan daya saing industri pertambangan Indonesia di pasar global,” ucap Lana Saria.

Artikel Terkait