Indonesia Peringkat Satu Penderita Diabetes Tertinggi se-ASEAN, Ini Penyebabnya

Forumterkininews.id, Jakarta – Diabetes merupakan penyakit metabilik kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah (atau gula darah), yang seiring waktu menyebabkan kerusakan serius pada jantung, pembuluh darah, mata, ginjal, dan saraf.

Mengutip laman World Health Organization (WHO), dalam 3 dekade terakhir, penderita diabetes tipe 2 telah meningkat secara dramatis di negara-negara dengan semua tingkat pendapatan.

Sekitar 422 juta orang di seluruh dunia menderita diabetes, sebagian besar tinggal di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Sebanyak 1,5 juta kematian disebabkan oleh diabetes setiap tahunnya.

Data dari databoks.katadata.co.id, juga menunjukan bahwa Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai negara dengan penderita diabetes tertinggi se-ASEAN. Kok bisa?

Penyebab diabetes

National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases menyebut bahwa tingginya angka diabetes di Indonesia berasal dari beberapa faktor antara lain:

1. Riwayat keluarga
Faktor genetik memiliki kontribusi yang besar dalam suatu kesehatan seseorang. Jika seseorang memiliki riwayat penyakit diabetes dapat memungkinkan akan memiliki anak yang beriwayat penyakit diabetes.

2. Obesitas
Obesitas atau kegemukan juga menjadi faktor dari penyakit diabetes. Karena seseorang yang memiliki penyakit obesitas, tubuhnya mengalami resistensi terhadap hormon insulin. Sel-sel tubuh melakukan persaingan ketat dengan jaringan dan lemak untuk menyerap insulin, sehingga pankreas akan memacu untuk memproduksi insulin sebanyak-banyaknya sehingga menjadikan organ kelelahan dan rusak.

3. Mengkonsumsi makanan berkolesterol
Mengonsumsi makanan berkolestrol juga dapat mengebabkan seseorang mudah terserang penyakit diabetes. Di mana banyak orang yang lebih tertarik dengan produk hasil hewani. Sebuah studi di Kanada menemukan fakta bahwa obat Statin untuk penyakit kolesterol dapat meningkatkan risiko timbulnya penyakit diabetes.

4. Terlalu sering konsumsi obat-obatan
Konsumsi obat-obatan tertentu diyakini memberikan efek negatif. Karena dapat merusak sel beta atau mengganggu cara kerja insulin. Di mana terdapat obat kimia Thiazide Diuretik dan Beta Bloker memiliki potensi sebagai penyebab diabetes dan dapat merusak pankreas. Beberaoa obat seperti obat kejang, obat psikiatris, dan obat anti inflamasi rheumatoid arthritis, asma, lupus, dan kolitis ulserativa dapat meningkatkan risiko terkena diabetes.

BACA JUGA:   Selain Rutin Minum Air Putih, Jemaah Haji Disarankan Perbanyak Makan Sup

Masyarakat Indonesia senang konsumsi yang manis

Selain itu, mengutip dari penelitian terkait pola hidup sehat yang berjudul Indonesia Consumer Health Habit 2023 yang dilakukan oleh goodstats.id, mayoritas responden sebanyak 67% mengaku mengonsumsi minuman manis sebanyak 1-2 kali dalam sehari. Sedangkan, 15% responden lainnya yang mengaku sugar-free.

Kelompok gen X sebanyak 37,38% juga lebih banyak mengonsumsi minuman manis dari pada gen Z. Gen Z dengan presentase 39,84% mengonsumsi minuman rendah gula. Sebanyak 54% gen Z sadar bahwa adanya risiko diabetes.

Mayoritas masyarakat di Indonesia mengonsumsi minuman dan  makanan manis setiap minggunya. Menurut Riset Kesehatan Data (Riskesdas) tahun 2018 mencatat, 40,1% masyarakat Indonesia mengonsumsi makanan manis lebih dari satu kali per hari.

Merokok

Laporan Statista Consumer Insight mencatat terdapat 112 juta perokok di Indonesia pada 2021 dan jumlahnya diproyeksikan akan bertambah menjadi 123 juta pada 2023. Sebuah penelitian yang dipublikasi di Jurnal Ilmu Kesehatan pada Oktober 2022 Volume 6 No.2 menunjukkan bahwa orang yang memiliki kebiasaan merokok menderita diabetes sebanyak 42,1%.

Mengutip laman health.grid.id, perokok aktif memiliki peluang terkena diabetes tipe 2 meningkat sebanyak 30-40%. Dibandingkan mereka yang tidak merokok. Karena nikotin yang ada dalam rokok dapat mempersulit sel untuk merespons insulin.

Selain itu, bahan kimia dalam rokok dapat merusak sel-sel tubuh serta dapat menumpuk lemak perut. Lemak sentral dapat meningkatkan kemungkinan mengalami resistensi insulin dan diabetes tipe 2. Rokok juga mempersulit pengendalian gula darah dalam tubuh.

Laporan-laporan hal tersebutlah yang menjadi faktor kemungkinan yang menyebabkan Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai negara dengan angka diabetes tertinggi se-ASEAN.

Artikel Terkait