Apa Itu Kratom? Tanaman yang Diminta Jokowi untuk Diriset

FTNews- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta menteri dan lembaga terkait untuk melakukan riset terhadap tanaman Kratom. Hal itu diketahui usai Jokowi menggelar rapat dengan sejumlah menteri pada hari ini, Kamis (20/6).

Perbedaan pendapat tentang Kratom juga sempat datang dari berbagai instansi pemerintah. Tanaman itu disebut bisa menjadi alternatif pengobatan, tetapi ada penelitian soal tingkat candu. Lalu, apa itu Kratom?

Kratom (Mitragyna speciosa) sendiri adalah tanaman tropis yang berasal dari Asia Tenggara, terutama di Thailand, Indonesia, dan Malaysia. Daunnya telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional untuk berbagai macam penyakit.

Kratom juga terkenal dengan nama Biek atau Ketum. Yang merupakan sejenis tumbuhan dari famili Rubiaceae. Di Thailand, tumbuhan ini disebut Kakuam, Ithang atau Thom.

Daun kratom mengandung dua alkaloid utama, yaitu mitragynine dan 7-hydroxymitragynine, yang memiliki efek stimulan dan sedatif. Efek kratom bervariasi tergantung pada dosis dan cara konsumsinya.

(Dok: News Medical)

Manfaat dan Bahaya Kratom

Melansir berbagai sumber, Kratom memiliki sejumlah manfaat jika kita mengonsumsinya dengan benar. Yakni:

  • Pengobatan nyeri: Kratom efektif dalam meredakan nyeri kronis seperti nyeri sendi, nyeri punggung, dan nyeri neuropatik.
  • Pengobatan kecanduan opioid: Kratom dapat membantu orang yang ingin berhenti menggunakan opioid dengan meredakan gejala penarikan yang tidak menyenangkan.
  • Meningkatkan kesehatan mental: Kratom dapat membantu mengatasi kecemasan, depresi, dan stress.
  • Meningkatkan energi dan fokus: Kratom dapat meningkatkan energi dan fokus, sehingga membantu meningkatkan kinerja dalam bekerja atau belajar.

Namun demikian, meskipun kratom memiliki banyak manfaat, namun juga memiliki beberapa potensi bahaya, terutama pada dosis tinggi, seperti:

  • Kecanduan: Kratom dapat menyebabkan kecanduan jika konsumsi secara berlebihan. Gejala kecanduan kratom termasuk mual, muntah, diare, kram perut, dan insomnia.
  • Gangguan pencernaan: Kratom dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti mual, muntah, dan sembelit.
  • Gangguan pernapasan: Pada dosis tinggi, kratom dapat memperlambat pernapasan dan berakibat fatal.
  • Interaksi obat: Kratom dapat berinteraksi dengan obat lain, termasuk obat resep dan obat bebas.
BACA JUGA:   Mengenal Bahaya Self Diagnosis yang Sering Dilakukan

Saat ini, status legal kratom berbeda-beda di setiap negara. Di Indonesia, kratom belum masuk UU Narkotika. Kratom juga tak masuk dalam golongan narkotika, seperti yang tertuang di Permenkes Nomor 36 Tahun 2022 tentang Perubahan Penggolongan Narkotika.

Artikel Terkait

Benarkah Gen Z Banyak yang Mengalami Bahaya Kesehatan Mental?

FT News – World Health Organization (WHO) atau organisasi...

Ketahui Sindrom Othello, Gangguan Mental Cemburu Berlebihan yang Berbahaya

FT News - Sindrom Othello atau cemburu berlebihan merupakan...

Hati-Hati Konsumsi Makanan Ini, Karena Dapat Menurunkan Daya Ingat

FT News – Kemampuan daya ingat biasanya selalu dikaitkan...

60 Anak di Jakarta Jalani Terapi Gagal Ginjal di RSCM

FT News - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta...