Ini Alasan Mengapa Penggemar Sepakbola Sering Ricuh!

FTNews – Sebelum pertandingan Inggris melawan Belanda berlangsung, terdapat sebuah kericuhan antara kedua pihak penggemar timnas tersebut. Lima orang mengalami luka-luka ringan dan sebuah bar juga harus menanggung kerugian materil yang menjadi korban dalam kericuhan tersebut. 

Hal ini bukanlah yang pertama kalinya terjadi di Euro 2024. Sebelumnya, terdapat tiga kejadian yang serupa selama berlangsungnya turnamen ini. Kericuhan terjadi antara penggemar Albania dan Serbia, Serbia dan Inggris, serta Georgia dan Turki. Ternyata, kericuhan ini bukanlah hanya sekedar permasalahan yang cetek. Ada alasan yang mendalam mengapa penggemar sepakbola sering membuat ricuh.

Permasalahan Sosial

Menurut Ronald Benedikter, penulis Football Politics In Central Europe and Eastern Europe, dikutip dari La Vanguardia, sepakbola memang tidak asing lagi dengan kekerasan yang terjadi antar suporter. Hal tersebut terjadi lebih condong ke permasalahan sosial daripada geostrategis. “Kekerasan di sepakbola berhubungan dengan semangat dalam momen tersebut,” ujarnya.

Ia mengatakan bahwa mereka yang cenderung melakukan kekerasan, adalah orang-orang yang berada di posisi yang rentan. Di mana, sebagian besar dari suporter sepakbola berada di posisi tersebut. 

Mereka yang bekerja di bidang yang penuh dengan tekanan, di mana mereka juga mendapatkan upah yang sangat minim. Selain itu, mereka juga merasa dieksploitasi oleh para pemimpin tempat kerjanya dan juga politisi. Pada akhirnya, mereka melampiaskan amarah tersebut saat mendukung tim sepakbola kesayangan mereka. Hal tersebut menjadi alasan penggemar sepakbola “gemar” membuat ricuh.

Selain itu, aksi barbar ini sering terjadi pada kalangan orang-orang yang kurang teredukasi dan menghadapi permasalahan ekonomi. Sehingga, sepakbola tidak hanya menjadi sekedar hobi mereka saja. Namun, juga menjadi tempat pelampiasan mereka untuk “memegang kendali” hidup mereka.

BACA JUGA:   Resmi! Golkar Usung Bobby Nasution Maju Pilgub Sumut

Kericuhan di Indonesia

Suporter Persija (kiri) dan suporter Persib (kanan). Foto: Iqbal Firdaus/Kumparan

Di Indonesia sendiri, merupakan salah satu negara dengan penggemar sepakbola terbesar di dunia. Penggemar sepakbola di sini sudah tidak asing lagi dengan kericuhan-kericuhan yang terjadi. Salah satunya adalah penggemar klub Persib Bandung dan Persija Jakarta atau Viking vs The Jakmania.

Tidak ada alasan yang konkret bagi penggemar sepakbola ini untuk saling ricuh. Berdasarkan penelitian dari Universitas Pertahanan dalam Jurnal Al-Adyan, terdapat empat hal yang menjadi akar konflik yang sebagai berikut.

  1. Terpeliharanya memori kolektif dari masing-masing kelompok suporter.
  2. Adanya usaha untuk mempertahankan gengsi dan harga diri kelompok maupun daerah.
  3. Terpeliharanya Woundedness, rasa penderitaan yang menyakitkan sehingga terpeliharanya perasaan terluka dan perasaan perlakuan tidak adil di masa lalu.
  4. Transformasi trauma yang diturunkan dari generasi ke generasi.

 

Artikel Terkait