Joget Bukan Sembarang Joget! ‘Jurus’ Prabowo Subianto Ngeles dari Bidikan Snipper

FTNews – Saat menjalani kampanye Pilpres 2024, Presiden Terpilih Prabowo Subianto melakukan sesuatu yang baru untuk menarik minat anak muda. Di setiap kesempatan, eks Danjen Kopassus itu tunjukkan bakat berjoget. 

Aksi dari Prabowo ini pun menuai banyak kesan positif dari publik. Meski ada juga yang menganggap joget Prabowo dianggap kaku.

Faktanya, apa yang dilakukan Prabowo Subianto itu justru lebis luwes dan kerap memecah kampanye Pilpres 2024 yang ‘panas’ menjadi lebih cair. Tak hanya berjoget, di beberapa kesempatan, Prabowo juga tunjukkan suara emasnya dengan bernyanyi.

Namun belakangan, seorang komika di media sosial X menemukan alasan di balik mengapa Prabowo kerap berjoget saat kampanye Pilpres lalu. 

“Selama ini kita kira Pak Prabowo joged2 cuma buat gimmick pilpres

Gimana kalo itu ternyata cara beliau menghindar dari bidikan sniper?!” guyonnya di akun @patragumala.

Namun tentu saja ini sekedar asumsi dari Patra. Ia di cuitannya itu mengaitkan kasus penembakan kepada capres AS Donald Trump yang terjadi baru-baru ini.

Unggahan akun tersebut berhasil mendapatkan 244,5 ribu views dan 6 ribu likes. Netizen pun juga akhirnya ikut berguyon dengannya di kolom komentar di unggahan yang menyebutkan alasan Prabowo berjoget saat berkampanye.

“Pak sniper : ‘au ah males gerak2 mulu targetnya,” tulis akun @bang****.

“Prabowo ke mas sniper ‘sorry yeee’” tulis akun @kangf*********.

Kasus Penembakan Donald Trump
Donald Trump berdiri setelah ditembak saat berkampanye. Foto: X/DonaltTNews

Ketika ia berkampanye di Butler County, Pennsylvania, AS, terdapat delapan peluru yang ditujukan untuk mantan Presiden AS tersebut saat berpidato. Ia pun langsung menunduk setelah menyadari apa yang sedang terjadi.

Untungnya, peluru tersebut “hanya” menembus telinga Donald Trump. Ia tidak mengalami luka-luka yang mematikan akibat tembakan tersebut.

BACA JUGA:   Meta Kelimpungan Hadapi Konten AI Palestina-Israel

Banyak yang berspekulasi bahwa ia dapat selamat dari hujanan timah panas tersebut karena gerakan tubuhnya. Jika Donald Trump tidak menggerakan kepalanya sedikit, kemungkinan sebuah peluru dapat bersarang di kepalanya.

Setelah kejadian mereda, Secret Service AS langsung membawanya ke rumah sakit lokal untuk memastikan tidak ada luka-luka serius yang ia terima.

Selain itu, mereka juga berhasil menetralisir pelaku penembakan tersebut. Sang pelaku adalah seorang pemuda bernama Thomas Matthew Crooks yang berusia 20 tahun.

Artikel Terkait