Instagram Diserbu Pekerja, Wamenaker Ebenezer: Miris! Ada yang Ijazahnya Ditahan 21 Tahun
Nasional

Sejak kasus penahanan ijazah di sebuah Perusahaan di Surabaya viral seantero negeri, dimana Wamennaker Immanuel Ebenezer dan Wakil Wali Kota Surabaya Armuji langsung menyatroni kantor Perusahaan tersebut dan bertemu pemilik usaha, banyak pekerja ramai-ramai mengadukan kasusnya ke Wamen Ebenezer.
Setidaknya, Instagram Ebenezer kini dipenuhi keluh kesah para pekerja yang mengalami masalah di tempat kerjanya. Baik yang kena PHK maupun kasus lainnya.
“Pak, mohon bantuannya untuk ex karyawan PT. Darmex Agro yg kena phk karena lahan perkebunan di ambil alih oleh PT. Agrinas Palma Nusantara. Ratusan karyawan pengangguran, karena PT. Agrinas tidak membawa karyawan lama (HO), dan kami tidak mendapatkan pesangon sesuai perpu,” tulis akun xxhizxxx di akun resmi Immanuelebenezer
Baca Juga: Di Hadapan Habib Rizieq, Wamenaker Immanuel Ebenezer Akui Pendukung Jokowi
Sementara akun xxharxxx menulis,”Yang dilakukan Bung Noel sudah sangat baik. Tidak ada pemerintahan sebelumnya yang memperhatikan masalah ini. Aksi penahanan ijazah sdh saya alami sejak 38 tahun yang lalu, sekitar tahun 1987 (pertama kali bekerja). Ijazah yang ditahan ijazah SD, SMP dan SMA plus NEM asli. Jadi kalau sekarang sudah tepat memberhentikan sebgala bentuk "kejahatan" ini. Karena penahanan ijazah bentuk pembunuhan masa depan. Saya dulu masih usia 18 thn dan orang tua kami minim pendidikan. Pada akhirnya celah ini dipakai perusahaan nakal…..”.
Banyaknya pekerja mengadukan berbagai masalah padanya, juga diakui Ebenezer.
“Sejak saya melakukan sidak dengan tim naker terkait penahanan ijazah, banyak sekali laporan yang masuk di sosial media saya. Saya dengan tim, memastikan setiap laporan selalu kami terima dan tindaklanjuti,” ucap Ebenezer yang juga mengunggah video dimana seorang pekerja menelpon terkait penahanan ijazah oleh Perusahaan. Pekerja itu juga mengirimkan bukti-buktinya sehingga bisa menjadi dasar Wamen Ebenezer menangani masalah ini.
“Setiap waktu dan dimana pun, sebisa mungkin saya menyempatkan waktu untuk bisa berkomunikasi dengan teman-teman buruh yang memberi laporan dan saya validasi, karna khawatir menyangkut nama perusahaan yang disebutkan bilamana itu berita bohong dan fitnah,” jelasnya.
Ia juga menungkapkan barusan berkomunikasi dengan salah satu mantan karyawan Sanel & Tour Travel di Pekanbaru yang saya sidak kemarin, yang katanya menyangkal tidak melakukan penahanan ijazah.
Saya minta langsung bukti bahwa pihak perusahaan tersebut menahan ijazahnya, dan ia mengirimkan bukti berstempel perusahaan langsung.
Mirisnya perusahaan ini menahan ijazah sejak 2004, artinya sudah 21 tahun yang lalu.***