Forumterkininews.id, Gaza- Israel membombardir rumah pemimpin tertinggi Hamas Ismail Haniyeh di Gaza pada Kamis, (16/11). Hal ini terungkap usai pasukan Pertahanan Israel membagikan video jet tempur yang mengebom sebuah rumah, yang mereka klaim sebagai milik Ismail Haniyeh.
Melansir NDTV. Israel mengklaim rumah Haniyeh digunakan sebagai infrastruktur teroris. Juga merupakan titik pertemuan oleh para pemimpin senior Hamas untuk mengarahkan serangan teror terhadap warga sipil Israel dan tentara Israel (IDF).
“Pasukan Israel hari ini juga menemukan dan menghancurkan gudang senjata angkatan laut Hamas, yang berisi peralatan selam, alat peledak dan senjata,”kata IDF.
Israel telah berjanji untuk membasmi Hamas sebagai pembalasan atas serangan tanggal 7 Oktober, yang menewaskan 1.200 orang, sebagian besar adalah warga sipil.
Penargetan rumah Haniyeh oleh pasukan Israel hari ini terjadi ketika Israel memperbarui serangannya di rumah sakit terbesar di Gaza. Menargetkan pusat komando Hamas yang kata mereka tersembunyi di bawah ribuan pasien, petugas medis, dan pengungsi.
Penggerebekan tersebut mulai berlangsung Rabu pagi. Namun Israel belum menemukan bukti adanya markas pusat Hamas yang menurut Israel tersembunyi di bawah kompleks tersebut. Hamas dan staf di rumah sakit tersebut, yang merupakan rumah sakit terbesar di Gaza, membantah tuduhan tersebut.
Siapa Haniyeh?
Melansir NDTV, Haniyeh adalah kepala biro politik Hamas dan salah satu pejabat tertinggi di organisasi yang mengatur Gaza. Banyak negara menganggapnya sebagai pemimpin Hamas.
Haniyeh menjadi pusat perhatian pada akhir tahun 1990an. Dan merupakan tangan kanan pendiri Hamas, Sheikh Ahmed Yassin, di Gaza sebelum ulama tersebut terbunuh pada tahun 2004.
Ia juga terpilih sebagai Perdana Menteri Palestina setelah memimpin Hamas meraih kemenangan pada tahun 2006.
Haniyeh kemudian terpilih sebagai pemimpin Hamas pada tahun 2017 dan sebagian besar mengendalikan aktivitas politik kelompoknya dari luar Gaza.
Haniyeh, yang dikatakan memiliki kekayaan bersih lebih dari £2,4 miliar, adalah ayah dari 13 anak dan telah bersembunyi sejak 2019.
Tabloid Jerman Bild melaporkan bahwa ia sering melakukan perjalanan antara Teheran, Istanbul, Moskow, dan Kairo dengan jet pribadinya.
Ia diketahui sering bertemu dengan para pemimpin di negara-negara sahabat, dan dua putranya, Maaz dan Abdel Salam, sering terlihat di postingan Instagram sedang bersantai di tempat tidur hotel di Istanbul atau Doha.
